Elon Musk Tersandung Banyak Masalah Hukum, Saham Tesla dan Twitter Langsung Anjlok

Saham Tesla dan Twitter telah jatuh minggu ini karena investor berurusan dengan dampak dan potensi masalah hukum seputar CEO Tesla Elon Musk.

Elon Musk, pendiri Tesla dan SpaceX. (REUTERS/Aly Song)
Rep: wartaekonomi.co.id Red: wartaekonomi.co.id

Saham Tesla dan Twitter telah jatuh minggu ini karena investor berurusan dengan dampak dan potensi masalah hukum seputar CEO Tesla Elon Musk dan tawarannya sebesar USD44 miliar (Rp643 triliun) untuk membeli platform media sosial.


Perusahaan kendaraan listrik Musk, Tesla, bernasib lebih buruk. Sahamnya turun hampir 16% sejauh minggu ini menjadi USD728. Saham Twitter turun 9,5% minggu ini, ditutup Kamis di USD45,08. Kedua saham tersebut mendapat pukulan yang lebih besar daripada S&P 500, yang turun 4,7% untuk minggu ini.

Melansir Associated Press di Jakarta, Jumat (13/5/22) seiring dengan malaise di pasar yang lebih luas, investor harus mempertimbangkan masalah hukum untuk Musk serta kemungkinan bahwa akuisisi Twitter bisa mengganggu bisnis Tesla.

Baca Juga: Bagaimana 2 jempol dari Elon Musk Buat Kopiko Heboh dan Viral di Luar Negeri?

The Wall Street Journal melaporkan pada hari Rabu bahwa regulator sekuritas AS sedang menyelidiki pengungkapan terlambat Musk bahwa ia telah membeli lebih dari 5% saham Twitter. Musk sekarang memiliki lebih dari 9% perusahaan San Francisco tersebut.

Gugatan yang diajukan bulan lalu oleh beberapa pemegang saham Twitter menuduh bahwa saham Musk mencapai 5% pada 14 Maret, jadi dia seharusnya mengajukan formulir dengan SEC yang mengungkapkannya pada 24 Maret. Namun sebaliknya, Musk tidak membuat pengungkapan yang diperlukan hingga 4 April. Dan ini menyakitkan bagi investor.

Sejak Musk membuat penawaran USD54,20 per saham untuk membeli Twitter publik pada 14 April, harga sahamnya persis sama yaitu USD45,08. Analis mengatakan itu merupakan indikasi skeptisisme investor bahwa kesepakatan itu akan tercapai meskipun Musk telah menyiapkan pembiayaan. Saham Twitter naik 4,3% tahun ini.

Namun, saham Tesla turun 26% sejak penawaran 14 April, sebagian karena kekhawatiran bahwa Twitter akan membuat bisnis Telsa terganggu karena Musk jadi terdistraksi. Terlebih, Tesla yang berkantor pusat di Austin, Texas, membuka dua pabrik baru dan menangani masalah rantai pasokan. Saham telah jatuh lebih dari 30% sepanjang tahun ini.

Lihat Artikel Asli
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Berita Terpopuler