Sebelum Michelle Yeoh, Everything Everywhere All at Once Sempat Ditolak Jackie Chan

'Everything Everywhere All at Once' diperankan Michelle Yeoh dan dapat rating tinggi.

AP
Aktor Jackie Chan mulanya dilirik untuk menjadi bintang utama dalam film Everything Everywhere All at Once. Namun, peran tersebut akhirnya jatuh ke tangan sahabat lama Chan, Michelle Yeoh.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Jackie Chan mulanya dilirik untuk menjadi bintang utama dalam film Everything Everywhere All at Once. Namun, peran tersebut akhirnya jatuh ke tangan sahabat lama Chan, Michelle Yeoh.

Baca Juga


Everything Everywhere All at Once bercerita mengenai seorang imigran Cina yang tanpa diduga harus terjebak dalam sebuah petualangan gila. Dia menjelajah berbagai universe dengan misi untuk menyelamatkan dunianya. Siapa sangka, film ini berhasil mendapatkan rating tinggi.

Penulis dan sutradara Daniel Scheinert dan Daniel Kwan mulanya membayangkan karakter imigran Cina ini sebagai sosok pria. Mereka menilai aktor yang cocok untuk memerankan karakter ini adalah sang legenda kung fu, Chan.

Akan tetapi, ketidaksesuaian waktu membuat Chan harus menolak tawaran ini. Duo penulis dan sutradara tersebut lalu memutar otak dan memutuskan untuk membuat perubahan besar dalam film dengan menjadikan karakter utama sebagai seorang wanita.

Sosok karakter utama ini lalu dipercayakan kepada aktris dan sahabat lama Chan, Yeoh. Sebelum keputusan final ini dibuat, Yeoh awalnya akan memerankan istri karakter utama di dalam film.

Saat mendengar kabar ini, Chan langsung menghubungi Yeoh melalui pesan singkat. Aktor berusia 68 tahun tersebut mengutarakan bahwa dirinya ikut merasa senang dan memberitahu Yeoh bahwa peran tersebut sebelumnya juga sempat ditawarkan kepadanya.

"Ya (saya tahu), kamu kehilangan ini, saudaraku!," canda Yeoh kepada Chan melalui pesan singkat, seperti dilansir People, Senin (16/5/2022).

Yeoh dan Chan sudah cukup lama saling mengenal. Keduanya pertama kali bertemu ketika membintangi sebuah iklan untuk merek jam tangan Hong Kong pada 1984.

Duo Scheinert dan Kwan yang menggarap film ini merasa keputusan mereka untuk mengganti karakter utama dari pria menjadi wanita sebagai langkah yang tepat. Perubahan ini ternyata membawa perubahan besar dalam perkembangan film Everything Everywhere All at Once.

Scheinert dan Kwan sempat merasa tidak ada harapan untuk bisa menggaet Yeoh ke dalam film mereka. Di sisi lain, keduanya menilai tak ada aktris lain yang bisa memerankan karakter ini sebaik Yeoh.

"Tak ada orang lain di dunia ini yang bisa memainkan peran ini. Bila dia menjawab tidak, mungkin film ini akan mati," jelas Kwan.

Berbeda dengan kekhawatiran Scheinert dan Kwan, Yeoh ternyata menyambut tawaran mereka dengan baik. Yeoh merasa sangat tertarik dengan naskah film Everything Everywhere All at Once. Yeoh menilai bekerja dengan dua sineas muda dapat memberikan energi yang berbeda.

"Itu yang saya butuhkan, untuk ditantang, untuk memiliki sutradara yang melihat saya dengan cara berbeda," ujar Yeoh.

Film Everything Everywhere All at Once saat ini sudah ditayangkan di Amerika Serikat. Film ini mendapatkan sambutan yang baik, dengan rating 96 persen di Rotten Tomatoes dan 8,8/10 di IMDb.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler