Penjabat Gubernur: IKN Berkah Bagi Sulbar
Penjabat Gubernur ingin Sulbar membangun sinergi dan tata kelola informasi yang baik.
REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Akmal Malik menyebut Ibu Kota Negara (IKN) di Kabupaten Penajam Provinsi Kalimantan Timur, menjadi berkah bagi provinsi ini. Untuk itu aksesibilitas Sulbar harus dibuka seluas-luasnya.
"Posisi strategis Sulbar dalam pembangunan IKN di Kaltim merupakan berkah bagi kita," kata Akmal Malik saat memberikan pengarahan kepada para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dan Pejabat Administrator Pemprov Sulbar, Jumat.
Oleh karena itu, lanjut Akmal Malik, Sulbar harus menjadikan IKN sebagai alasan dasar mengapa aksesibilitas yang seluas-luasnya harus dibuka."Saya ingin menggugah semangat Anda untuk terus bekerja. Itulah alasan pentingnya mengapa kita harus membangun sinergi dan tata kelola informasi yang baik," ujar Akmal Malik yang juga sebagai Dirjen Otda Kemendagri.
Penjabat Gubernur Sulbar itu meminta, agar program-program ke depan pada tahun ini bisa diperbaiki dari dua kategori, yakni pertama, membuka aksesibilitas informasi yang seluas-luasnya sehingga para investor atau jaringan lainnya mau berkunjung ke Sulbar. Kedua, mempersiapkan data yang lebih presisi.
Menurut dia, Sulbar masih sangat minim dalam hal penyebarluasan informasi ke media sosial. Padahal sekarang teknologi tersebut sudah menjadi kebutuhan utama."Saya ingin semuanya bisa fokus untuk membangun sumber daya kita yang terbatas. Saya tahu kita semua sudah bekerja sangat luar biasa dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di Sulbar," terang Akmal Malik.
Ia berpesan para pejabat agar tidak terlalu berpacu pada egoisme data sektoral yang masing-masing membuat dan memiliki data sendiri-sendiri."Walaupun sudah ada kebijakan satu data,persentasenya tidak seperti itu. Artinya, Sulbar juga harus bisa membuat dan memperkuat data wilayahnya sendiri," ujarnya.
"Buatlah perubahan-perubahan yang betul-betul menyentuh kepentingan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya alam yang sudah tersedia," kata Akmal Malik.