14 Kasus Dugaan Hepatitis Akut di Indonesia Negatif Adenovirus
Sebanyak 14 kasus Indonesia bukan bagian dari 74 persen pasien hepatitis akut dunia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan sebanyak 14 kasus diduga hepatitis akut misterius di Indonesia belum ada yang positif mengandung Adenovirus. "Pemeriksaan panel Adenovirus di Indonesia sedang kami lakukan. Sejauh ini belum terindentifikasi (Adenovirus)," kata Dante Saksono Harbuwono usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, Senin (23/5/2022) sore.
Dante mengatakan, Adenovirus merupakan salah satu hipotesis yang diduga kuat sebagai penyebab hepatitis akut misterius pada anak di bawah usia 16 tahun yang disampaikan sejumlah pakar kesehatan dunia. Alasannya, 74 persen dari 614 pasien di sejumlah negara positif mengandung Adenovirus.
Sementara hipotesis lain diduga disebabkan sindrom SARS-CoV-2 usai terinfeksi, akibat pengaruh obat, racun atau paparan lingkungan, patogen baru yang belum diketahui, serta varian baru SARS-CoV-2 yang mungkin muncul dan masih terus diteliti. Dante mengatakan, sejauh ini sebanyak 14 kasus yang ditemukan di Indonesia bukan bagian dari 74 persen pasien Hepatitis misterius di dunia yang positif Adenovirus.
Hal itu berdasarkan panel pemeriksaan yang dilakukan Kemenkes RI pada saluran napas, saluran cerna serta kemungkinan hepatitis A, B, C serta E. Meski hipotesis Adenovirus mendominasi pada pasien hepatitis akut misterius, tapi Dante belum dapat memastikan bahwa virus penyebab batuk dan influenza itu sebagai penyebab pasti hepatitis akut.
"Kita butuh konfirmasi lebih lanjut, yang lebih maksimal lagi untuk menentukan kemungkinan penyebabnya Adenovirus atau bukan," katanya.
Dante mengatakan, studi lebih lanjut mengenai penyebab pasti hepatitis misterius masih menunggu hasil studi patologi anatomi mengenai hepar atau hati dari pasien yang sudah menjalani proses transplantasi hati.