Cuaca tak Menentu Pengaruhi Imunitas Anabul, Apa yang Harus Diwaspadai?

Imunitas anabul bisa turun ketika cuaca sedang tidak menentu.

EPA
Kucing peliharaan (Ilustrasi). Pilihan makanan turut berperan dalam menjaga imunitas anabul.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dokter hewan dari Pet Derm Clinic, Kurnia Suanda, menjelaskan bahwa kondisi cuaca yang tidak menentu bisa menurunkan imunitas hewan peliharaan, khususnya anjing dan kucing. Serupa seperti menusia, jika imunitas turun, maka anak bulu (anabul)--sebutan untuk hewan peliharaan yang berbulu dan dirawat laksana anak--rentan terserang penyakit.

"Meskipun pilihan makanan turut berperan dalam menjaga imunitas tubuh, tetapi kondisi lingkungan sangat mempengaruhi hewan peliharaan," kata drh Kurnia dalam acara bincang-bincang di Lush Pets Co Store, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, pekan lalu (20/5/2022).

Baca Juga



Drh Kurnia mengatakan, sekarang banyak orang mencari protein "aneh-aneh" untuk menjaga kesehatan anabul. Padahal, makanan alami juga bisa menunjang imunitas tubuh anabul.

Sementara itu, dari kacamata dermatologi, kondisi saat ini besar pengaruhnya. Kini, sebagian wilayah Indonesia tengah berada di musim pancaroba.

"Hujan, panas, hujan, panas lagi sangat pengaruh sekali terhadap anabul," kata drh Kurnia.

Anabul lebih rentan terserang jamur dan bakteri saat cuaca tak menentu. Bakteri akan berkembang dalam cuaca panas, sementara jamur berkembang saat dingin.

"Bakteri akan semakin parah kalau terkena panas, sementara jamur akan mati pas ketemu suhu panas. Dengan cuaca ini, balik lagi ke imunitas," ujar drh Kurnia.

Karena itu, drh Kurnia menyarankan pemilik hewan peliharaan untuk berkonsultasi dengan dokter hewan untuk menentukan obat yang tepat untuk anabul. Dia mengatakan bahwa suhu lingkungan bukan jadi patokan untuk mengetahui kondisi anabul.

Pemilik peliharaan harus mengamati suhu anabul. Suhu normal untuk kucing 37,5 hingga 39 derajat Celsius dan untuk anjing 38 hingga 39,2 derajat Celsius.

Kurnia mengatakan bahwa anabul tidak memiliki pori-pori di tubuhnya. Pori-pori hanya berada di area tanpa bulu, yaitu hidung dan telapak kaki.

Jika kedua bagian itu kering sekali, artinya anabul merasa kepanasan. Jika kedua area itu basah, maka anabul merasa dingin. Bulu yang lepek bukan masalah. Solusi untuk mengatasi kedua area itu adalah mengaplikasikan balm khusus.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler