Tantangan dan Solusi Jadikan Rumah Muslim Kebanggaan Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW ingatkan cobaan akan mendera keluarga Muslim
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Nabi Muhammad SAW telah dimuliakan dan disempurnakan Allah SWT. Dalam setiap langkahnya Rasulullah SAW mendapat bimbingan langsung dari Allah SWT, sebab itu Rasul terhindar dari kesalahan dan dosa (ma’shum), setiap ucapan dan perbuatan Rasulullah SAW menjadi teladan bagi umatnya.
Menjadi umat kebanggaan Rasulullah dapat dimulai dari membenahi lingkungan terkecil yakni rumah dan keluarga. Sangat beruntung bagi seorang hamba yang rumahnya menjadi kebanggaan Rasulullah SAW.
"Kapan rumah kita menjadi kebanggaan Nabi Muhammad SAW? Punya cita-cita seperti itu? Atau sekadar punya rumah, punya istri, punya anak, punya ini itu tak ada habisnya," kata Habib Ahmad bin Muhammad Al Kaff saat mengisi Majelis Rasulullah dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Asy Syafi'iyah Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, sebagaimana dikutip dari dokumentasi Harian Republika, Kamis (26/5/2022)
Ada banyak tantangan yang dihadapi seorang Muslim untuk menjadikan rumahnya sebagai rumah penuh keberkahan dan kebanggaan Rasulullah SAW. Sebab menurut Habib Ahmad dewasa ini fitnah, menggunjing orang, zina, dan sederet kemaksiatan lainnya dapat dengan mudah masuk ke rumah tanpa disadari penghuninya melalui tayangan-tayangan televisi maupun perangkat elektronik lainnya seperti ponsel atau tablet.
Sebagaimana petikan hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, Rasulullah SAW menjelaskan di antara tanda-tanda kiamat adalah munculnya fitnah yang serangannya masuk ke rumah setiap Muslim.
"Sekarang fitnah paling besar itu ada di rumah kita, televisi, handphone. Saya tidak melarang karena ada sebagian yang menggunakannya untuk memuliakan Nabi SAW. Tapi kebanyakannya?" kata Habib Ahmad.
Menurut Habib Ahmad banyak seorang Muslim terbuai dengan tayangan-tayangan yang tak bermutu bahkan menjurus pada kemaksiatan yang dilihat seorang Muslim baik di televisi maupun perangkat gadget. Mirisnya lagi, hal itu membuat seorang Muslim melalaikan kewajibannya untuk beribadah kepada Allah SWT.
"Mengaku cinta Nabi SAW, tapi dari pagi sampai malam yang dilihat yang dimurkai Allah SWT yang dilarang Nabi SAW. Pagi sudah lihat aurat wanita, mendengar gosip, melihat sesuatu yang mengajak pada kebatilan, pada perbuatan zina. Televisi kalau rusak dia beli lagi bahkan sebagian rela berlangganan, tapi buat sedekah mungkin tidak?" katanya.
Karenanya Habib Ahmad pun mengajak setiap jamaah untuk mampu mengontrol setiap tayangan televisi yang dilihat oleh anggota keluarga di rumah masing-masing.
Pandai memilah dan memilih tayangan yang berkualitas dan bisa mendekatkan diri pada Allah SWT menjadi salah satu kunci selamatnya keluarga dari perbuatan dosa.
Selain itu Habib Ahmad juga meminta orang tua tak membiarkan begitu saja anak-anaknya bebas melihat tayangan-tayangan yang tak mendidik bahkan menjauhkan dirinya dari Allah SWT.
"Bukan kita mau mengharamkan sesuatu yang tidak diharamkan, tetapi bagaimana kita ingin meluruskan, mengontrol sesuatu yang didalamnya ada hal-hal yang haram dan yang halal. Kalau dia cari program bagus dia selamat, kalau bebas saja anak dan istrinya melihat sesuatu yang tak mendidik dibiarkan, apa bisa seperti ini membanggakan Nabi Muhammad SAW," katanya.
Habib Ahmad pun memberikan cara agar setiap rumah keluarga muslim penuh keberkahan dan menjadi kebanggan Rasulullah SAW.
Diantaranya yakni setiap anggota keluarga dalam rumah itu senantiasa bersitiqamah membaca Alquran. Sebab rumah seseorang yang sering membaca Alquran di dalamnya akan penuh cahaya, keberkahan dan ketentraman.
Selain itu menurut Habib Ahmad, dengan senantiasa membaca Alquran penghuni rumah itu akan mendapatkan pertolongan Allah SWT dari setiap masalah yang dihadapinya.
Selain itu menurut Habib Ahmad rumah akan penuh dengan keberkahan dan menjadi kebanggan Rasullulah manakala penghuninya senantiasa memperbanyak bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Habib Ahmad juga mengajak jamaah untuk menghangatkan rumah dengan mendirikan shalat sunat.
"Baca Alquran setiap hari, baca bersama anak-anak kita. Jangan Adzan Maghrib berkumandang televisi dinyalakan, Isya berkumandang televisi masih dinyalakan. Ayo isi rumah dengan kemuliaan," katanya.