Buya Syafii Maarif Wafat, Yusril: Kepergiannya Merupakan Kehilangan Besar Bagi Bangsa
Buya menghabiskan usia untuk mengabdi kepada agama, masyarakat dan bangsa.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Cendekiawan Muslim, Buya Prof Syafii Maarif, meninggal dunia Jumat (27/5/2022) pagi. Kepergiannya telah meninggalkan duka bagi masyarakat Indonesia.
Pengacara yang juga politikus nasional Yusril Ihza Mahendra dalam kicauannya mengatakan, Buya Syafii adalah mantan ketum Muhammadiyah, akademisi, intelektual, dan budayawan bangsa Indonesia. "Kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi bangsa kita," tutur Yusril lewat kicauannya.
Yusril menambahkan, sepanjang hidupnya, Buya menghabiskan usia untuk mengabdi kepada agama, masyarakat dan bangsa, baik melalui pendidikan, dakwah maupun pergerakan sosial dan keagamaan.
"Buya telah menulis puluhan buku dan ratusan artikel yang menjadi rujukan dan warisan intelektual bangsa kita."
Rencananya, jenazah Buya Syafii disemayamkan di Masjid Gedhe Kauman dan dimakamkan di Kulonprogo. Buya Syafii meninggal dunia usai jalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Budi Setiawan mengatakan, Buya Syafii akan dimakamkan setelah shalat Ashar.
Sebelumnya, Buya Syafii telah menjalani perawatan secara intensif di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Buya Syafii dirawat di rumah sakit sejak 14 Mei 2022 lalu setelah mengalami sesak napas.
Buya Syafii dirawat di Suite Room Zaitun. Keadaan dari Ketua PP Muhammadiyah periode 1998-2005 tersebut sempat dalam kondisi sangat baik. Namun, Buya bedrest di tempat tidur dan masih terpasang selang O2.
Buya ditangani spesialis jantung di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Sebab, diduga sesak napas yang dikeluhkan masih terkait serangan jantung ringan yang sempat dialami Buya Syafii pada Maret 2022 lalu.