Tercium 3 Bau Aneh Ini Jadi Tanda Kolesterol Tinggi, Bagaimana Cara Menurunkannya?
Pengidap kolesterol tinggi dapat mencium bau aneh yang sebenarnya tidak ada.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolesterol tinggi sering kali disebut sebagai "pembunuh diam-diam" (silent killer) karena tidak ada gejala di awalnya. Berdasarkan laporan dari WHO pada 2011, sekitar 35 persen persen penduduk Indonesia diperkirakan memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari batas normal untuk kesehatan.
Artinya, sepertiga penduduk berisiko tinggi terkena penyakit arteri. Kondisi tubuh tertentu sebenarnya telah dikaitkan dengan kadar kolesterol tinggi.
Penelitian menunjukkan bahwa mencium tiga bau aneh dapat menunjukkan tingkat tinggi kolesterol pada tubuh. Kolesterol adalah zat yang ditemukan dalam darah dan melakukan banyak fungsi penting.
Hal paling utama adalah membangun sel-sel sehat. Namun, kadar tinggi secara konsisten dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Persoalannya, tubuh biasanya tidak segera menunjukan gejala kolesterol tinggi. Jadi, orang perlu melakukan tes darah untuk memastikannya.
Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Laryngoscope menemukan hubungan antara kadar kolesterol tinggi dan "persepsi bau". Persepsi bau phantom didefinisikan sebagai bau yang dirasa tidak menyenangkan, bau busuk, atau seperti bau kebakaran, padahal sedang tidak terjadi apa-apa di sekitar lingkungan.
Untuk sampai pada kesimpulan ini, data cross-sectional dikumpulkan sebagai bagian dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional 2011 hingga 2014. Mereka memeriksa sampel perwakilan nasional dari 7.417 orang dewasa berusia 40 tahun ke atas.
Peserta melaporkan kondisi vaskular termasuk riwayat strok. Kolesterol total juga diukur. Di antara temuan kuncinya, orang dewasa dengan kolesterol tinggi yang didiagnosis, tetapi terkontrol, melaporkan mencium bau tertentu lebih sering daripada mereka yang tidak memiliki kolesterol tinggi.
Asosiasi juga diadakan untuk prekursor penyakit jantung lainnya dan kondisi terkait. Strok dikaitkan dengan kemungkinan persepsi bau 76 persen lebih besar.
Orang dewasa dengan tekanan darah tinggi yang didiagnosis, tetapi terkontrol, melaporkan bau misterius ini lebih sering daripada mereka yang tidak memiliki tekanan darah tinggi. Terlebih lagi, para peneliti mengamati kemungkinan tiga kali lipat lebih besar dari persepsi bau di antara orang dewasa berusia 60 tahun dan lebih tua dengan diabetes, tetapi hanya di antara mereka yang menggunakan insulin dan obat oral.
Dikutip dari laman Express.co.uk, Jumat (27/5/2022), peneliti menyimpulkan strok, angina, gagal jantung kongestif, tekanan darah tinggi dan kolesterol yang dikelola dengan baik, berhubungan dengan persepsi bau tertentu. Lalu, bagaimana cara menurunkan kolesterol?
Cara terbaik untuk mencegah komplikasi kolesterol tinggi adalah dengan menjaga kadar tetap terkendali. Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang dapat mengelola kadar kolesterol tinggi.
National Health Service (NHS) mengatakan dalam mengurangi kolesterol, cobalah untuk mengurangi makanan berlemak, terutama makanan yang mengandung jenis lemak jenuh. Pai daging, sosis, dan daging berlemak adalah beberapa penyebab terburuk. Orang masih bisa mengonsumsi makanan yang mengandung jenis lemak sehat atau disebut lemak tak jenuh, menurut NHS.
Cobalah untuk makan lebih banyak:
- Ikan berminyak, seperti makarel dan salmon
- Nasi merah, roti, dan pasta
- Kacang-kacangan dan biji-bijian
- Buah-buahan dan sayur-sayuran
Olahraga juga bisa berdampak pada penurunan kolesterol. NHS menganjurkan untuk melakukan setidaknya 150 menit (2,5 jam) olahraga dalam sepekan.
Beberapa hal yang baik untuk dicoba antara lain berjalan cukup cepat sehingga jantung mulai berdetak lebih cepat. Selain itu, Anda bisa memilih olahraga renang atau bersepeda.