Pamer Rudal Hipersonik Zircon, Putin: Bagian dari Sistem Persenjataan yang tak Tertandingi

Zircon diklaim sukses menghancurkan target sejauh 1.000 km.

AP/Emilio Morenatti/Roscosmos Space Agency Pr
Dalam foto yang dirilis oleh Roscosmos Space Agency Press Service pada hari Rabu, 20 April 2022, rudal balistik antarbenua Sarmat diluncurkan dari Plesetsk di barat laut Rusia. Pada Sabtu (28/5/2022), Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan militernya sukses melakukan uji tembak rudal jelajah hipersonik Zircon sejauh sekitar 1.000 km.
Rep: Dwina Agustin Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Rusia mengklaim sukses melakukan uji tembak rudal jelajah hipersonik Zircon sejauh sekitar 1.000 km. Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pada Sabtu (28/5/2022) bahwa rudal ditembakkan dari Laut Barents dan mengenai sasaran di Laut Putih.

Video yang dirilis kementerian itu memperlihatkan rudal sedang diluncurkan dari sebuah kapal dan melesat ke langit. Presiden Vladimir Putin menggambarkan Zircon sebagai bagian dari generasi baru sistem persenjataan yang tak tertandingi.

Rudal hipersonik mampu melesat sembilan kali kecepatan suara. Rusia sebelumnya telah menguji Zircon dari kapal perang dan kapal selam pada tahun lalu.

Militer Rusia sebetulnya telah mengalami kerugian besar sumber daya manusia dan peralatan selama tiga bulan invasi di Ukraina. Akan tetapi, mereka masih melakukan uji coba senjata tingkat tinggi untuk mengingatkan dunia tentang kehebatan Moskow dalam teknologi rudal.

Bulan lalu, Rusia menguji coba rudal antarbenua berkemampuan nuklir yang baru, Sarmat. Rudal itu mampu membawa 10 atau lebih hulu ledak dan bisa menjangkau Amerika Serikat.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim, satu MiG-29 Ukraina, delapan drone, dan sebuah rudal balistik ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara pada Kamis (26/5/2022) malam.

Berbicara pada konferensi pers di Moskow pada Jumat (27/5/2022), juru bicara kementerian Igor Konashenkov mengatakan, banyak target yang terkena rudal Rusia, termasuk posisi brigade ke-10 Angkatan Bersenjata Ukraina, peluncur sistem pertahanan udara Buk-M1, radar dari sistem pertahanan udara S-300, dan stasiun radar pasukan pertahanan udara Ukraina.

Baca Juga



Serangan itu, menurut Konashenkov, mengenai 84 unit senjata dan peralatan militer, termasuk sembilan tank, lima instalasi sistem roket peluncuran ganda Grad, 10 senjata artileri lapangan, 22 kendaraan serbaguna, dan dua depot amunisi.


"Secara total, 180 pesawat, 127 helikopter, 1.027 kendaraan udara tak berawak, 324 sistem rudal anti-pesawat, 3.281 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 438 peluncur roket ganda, 1.693 artileri lapangan dan senjata mortir, serta 3.218 unit militer khusus kendaraan telah dihancurkan sejak awal operasi militer khusus," katanya.

sumber : Antara, Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler