Kemenhub-JICA Sepakat Tingkatkan Kapasitas Pelabuhan Patimban

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas/KSOP Patimban ditunjuk sebagai rekanan JICA.

ANTARA/M Ibnu Chazar
Foto udara mobil-mobil yang akan diekspor di Terminal Kendaraan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Selasa (29/3/2022). Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dan Badan Kerja Sama Internasional Jepang/JICA menandatangani kesepakatan peningkatan kapasitas di bidang kepelabuhanan, khususnya Pelabuhan Patimban.
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dan Badan Kerja Sama Internasional Jepang/JICA menandatangani kesepakatan peningkatan kapasitas di bidang kepelabuhanan, khususnya Pelabuhan Patimban, Jawa Barat.Kerja sama tertuang dalam bentuk Minutes of Meetings on the Japanese Technical Cooperation for the Project for Capacity Development on Port Management Organization in Indonesia pada Kamis (2/6/2022) di Jakarta.

Baca Juga


Minutes of Meetings yang ditandatangani oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha dan Leader Japan International Cooperation Agency (JICA), Mori Hirotsugu ini membahas mengenai technical cooperation yang akan diberikan oleh Pemerintah Jepang melalui JICA dalam hal pengembangan sistem pengelolaan pelabuhan."Proyek kerja sama ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan Pelabuhan Patimban dalam mengikuti pertumbuhan volume logistik yang signifikan di masa mendatang," kata Arif dalam keterangan di Jakarta, Kamis (2/6/2022).

Pada program kerjasama ini, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas/KSOP Patimban ditunjuk sebagai rekanan JICA pada proyek ini dan akan bertanggung jawab memastikan proyek kerja sama dapat berjalan dengan lancar dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya.Proyek ini, lanjut Arif, dilaksanakan dalam kerangka Colombo Plan Technical Cooperation Scheme antara Pemerintah Jepang dan Pemerintah Indonesia dan merupakan salah satu dari kegiatan yang didanai melalui hibah Pemerintah Jepang tahun anggaran 2022.

Proyek ini meliputi kerja sama teknis di berbagai bidang, antara lain manajemen pelabuhan, keselamatan navigasi kapal, pemeliharaan fasilitas pelabuhan, termasuk kanal dan cekungan, pengembangan Back-Up Area, serta pendidikan dan pelatihan terkait bidang tersebut.Dikatakan, proyek ini akan dilaksanakan selama 36 bulan, di mana Kepala KSOP Patimban akan bertindak selaku Project Manager. 

Sedangkan tenaga ahli dari JICA akan memberikan panduan teknis, saran dan rekomendasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek tersebut.Arif menambahkan bahwa untuk memfasilitasi koordinasi antara organisasi yang terkait dalam pengimplementasian proyek ini, akan dibentuk komite koordinasi bersama, yang disebut dengan JCC, dengan anggota dari kementerian/lembaga atau pemangku kepentingan terkait baik dari pihak Indonesia maupun Jepang.

Kemenhub menyampaikan apresiasinya pada Pemerintah Jepang melalui JICA, yang telah berkenan memberikan dukungan teknis, khususnya kepada KSOP Patimban, untuk mengambil peran utama dalam sistem manajemen pelabuhan dan pemeliharaan fasilitas Pelabuhan Patimban.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler