Orang Sehat Juga Bisa Kena Heat Stroke Saat Berhaji, Ini Daftar Gejalanya
Kenali gejala heat stroke saat berhaji.
REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Dokter spesialis saraf Untung Gunarto mengingatkan para calon haji untuk mewaspadai heat stroke saat melakukan kegiatan di luar ruangan dengan kondisi cuaca panas yang ekstrem. Heat stroke bisa terjadi karena ada proses kegagalan pengendalian panas dan kegagalan sistem jantung serta pembuluh darah dalam tubuh seseorang.
"Seseorang bisa terkena heat stroke ini sekalipun kondisi sehat," kata dr Untung di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dikutip Kamis (2/6/2022).
Tanda-tanda heat stroke adalah suhu tubuh di atas 40,5 derajat Celsius, penurunan tekanan darah, dan gangguan napas. Penderita juga dapat mengalami jantung berdebar, kelelahan, pusing, mual dan juga muntah.
Dr Untung pun mengingatkan calon haji memperbanyak minum. Asupan cairan penting untuk meminimalisasi risiko dehidrasi dan heat stroke.
Di samping itu, dr Untung mengingatkan calon haji dengan riwayat strok untuk memperbanyak mengonsumsi air demi menghindari dehidrasi saat melakukan ibadah di Tanah Suci. Mereka juga perlu mengatur pola istirahatnya.
Dr Untung menjelaskan, dehidrasi dan juga perubahan tekanan darah yang fluktuatif dikhawatirkan dapat memicu strok. Karena itu, calon haji khususnya penderita riwayat strok, perlu memperhatikan asupan air minum serta menjaga daya tahan atau imunitas tubuh agar tetap bugar selama melaksanakan ibadah haji.
Dr Untung menjelaskan, salah satu cara menjaga imunitas adalah mengatur pola tidur dan memperhatikan asupan makan dan minum. Selain itu, cobalah berpikir positif dan menghindari stres.
"Saat terjadi penurunan stamina, segera antisipasi dengan banyak istirahat dan memerhatikan asupan makanan serta minumnya," kata Pelaksana Tugas Direktur RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto tersebut.
Dr Untung juga mengingatkan bagi calon haji dengan keluhan penyakit tertentu, seperti hipertensi, perlu tetap mengonsumsi obat-obat rutin sesuai dengan anjuran dari dokter. Selain itu juga penting untuk membekali diri dengan berbagai obat-obatan lainnya yang dibutuhkan selama berada di Tanah Suci.