Pemprov Kalteng Harap Kemenhub Perpanjang Landasan Bandara Tjilik Riwut
Bandara memiliki panjang landasan 2.500 meter dan tak bisa jadi embarkasi haji.
REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) mendorong perpanjangan landasan pacu Bandara Tjilik Riwut di Kota Palangka Raya. Tujuannya agar ke depan bisa digunakan sebagai lokasi embarkasi penuh keberangkatan jamaah calon haji asal Provinsi Kalteng.
"Landasan saat ini panjangnya sekitar 2.500 meter, paling tidak ada penambahan sekitar 500 meter sehingga menjadi 3.000 meter," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalteng, Yulindra Dedy di Kota Palangka Raya, Rabu (8/6/2022).
Pihaknya telah menyampaikan usulan tersebut ke pemerintah pusat sejak beberapa tahun terakhir, termasuk melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas). Hal itu mengingat. saat ini pengelolaan Bandara Tjilik Riwut sudah dilakukan PT Angkasa Pura (AP) II yang berstatus BUMN.
Pemprov Kalteng juga terus mendorong usulan tersebut melalui Kementerian Perhubungan (KemenhuB) serta kementerian terkait lainnya. "Makanya kami mendorong melalui kementerian, berharap agar kementerian mendorong AP II melakukan peningkatan kapasitas landasan pacunya," tutur Yulindra.
Dia menjelaskan, untuk disetujuinya usulan peningkatan kapasitas landasan tersebut, juga dipengaruhi berbagai hal seperti frekuensi penerbangan maupun banyaknya aktivitas penumpang. Namun, sambung dia, seiring berjalannya waktu, terlebih landainya pandemi Covid-19, aktivitas penerbangan dan penumpang baik datang maupun pergi di Bandara Tjilik Riwut terus meningkat.
Bahkan, saat ini menunjukkan tren menuju normal, seperti sebelum pandemi Covid-19. "Embarkasi antara beban ke daerah cukup besar sehingga kurang efektif. Sehingga kami terus mendorong agar bisa diwujudkannya embarkasi penuh," jelas Yuliandra.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kalteng, Noor Fahmi menjelaskan, rencana keberangkatan jamaah calon haji dari Provinsi Kalteng pada tahun ini, harus melalui Embarkasi Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Jamaah masuk ke dalam kloter lima, enam, dan tujuh. "Gelombang I dan II, yakni terdiri dari kloter lima, enam dan tujuh," katanya.
Untuk rencana keberangkatan, menurut Noor, loter lima dari Embarkasi Banjarmasin pada 18 Juni, kloter enam pada 19 Juni, serta kloter tujuh pada 21 Juni. Total jumlah yang berangkat pada 2022, sebanyak 752 orang, terdiri dari jamaah yang murni sebanyak 731 orang, kemudian KBIHU (kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah), PHD (petugas haji daerah) serta lainnya.
"Sepertinya hampir semua langsung ke Embarkasi Banjarmasin. Tapi tadi ada wacana dari Sukamara untuk transit di Palangka Raya, namun kalau memungkinkan akan langsung ke Banjarmasin," jelas Noor.