Ahli Bahasa Tubuh Ungkap Trik Parenting Kate Middleton yang Tercermin di Platinum Jubilee
Ketiga anak Kate Middleton tampak berperilaku baik saat Platinum Jubilee.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platinum Jubilee pasti menjadi salah satu tantangan terbesar Pangeran William dan Kate Middleton dalam mengasuh anak mereka. Apalagi untuk acara seperti parade dan konser yang berlangsung berjam-jam selama empat hari.
Meski begitu, Duke dan Duchess of Cambridge dengan terampil berhasil memastikan ketiga anak mereka, Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis, berada dalam perilaku terbaik mereka pada sebagian besar waktu. Dilansir dari The Sun, Rabu (8/6/2022), Ahli bahasa tubuh, Judi James, mengungkapkan beberapa trik pengasuhan halus yang digunakan oleh calon raja dan ratu itu selama Platinum Jubilee.
1. Sinyal yang menenangkan
Pasti ada kecemasan dalam diri William dan Kate sebelum Jubilee, dan anak-anak adalah pembaca bahasa tubuh terbaik. Untuk alasan itu, Kate dan William mengambil pendekatan untuk tetap tenang di depan anak-anak mereka.
"Ada beberapa sinyal kecemasan kecil yang melintas antara William dan Kate saat mereka pertama kali melangkah keluar ke balkon pada hari pertama, tapi itu terjadi saat mereka berdiri di belakang anak-anaknya," ujar Judi.
2. Pendekatan 'tidak ikut campur'
Sepanjang akhir pekan yang panjang, Louis sedikit aktif dengan kejenakaannya di balkon saat menonton flypast, bahkan menyuruh ibunya diam saat duduk di bangku kerajaan dalam Platinum Party. Hal itu cukup mencuri perhatian.
Sementara banyak orang tua tidak setuju pada Kate yang tidak ingin menegur anak bungsunya, Judi mengatakan, Duchess justru mengadopsi pendekatan "tidak ikut campur". Karena anak-anak akan mendengar kalimat larangan yang diucapkan orang tua, tapi menghapus kata "jangan", sehingga mereka biasanya akan tetap melakukan larangan itu.
"Dia sepertinya tahu bagaimana dan kapan harus menahan larangannya untuk mendorong kepercayaan diri anak, dan kapan harus memberikan peringatan kecil atau akibat dari perbuatan tidak pantas," kata Judi.
3. Membiarkan perilaku 'normal'
Terlepas dari kehidupan mereka yang "kurang normal", Judi mengatakan William dan Kate terlihat bertekad untuk membiarkan anak-anak mereka bermain sespontan mungkin. Meskipun di masa lalu, ada rasa sopan santun yang diharapkan hadir dari generasi bangsawan.
“Tetapi bahasa tubuh antara Ratu dan Pangeran Charles pada George, Charlotte, dan Louis menunjukkan bahwa mereka sangat disayang. Bahkan, mereka dibiarkan menjadi anak-anak dengan cara yang tidak pernah bisa dilakukan oleh generasi sebelumnya," papar Judi.
4. Sering mengajak bicara
Acara resmi seperti Platinum Jubilee bisa sangat melelahkan untuk anak-anak. Tapi Judi mencatat bagaimana Kate sering membungkuk ke anak-anaknya untuk berbicara dengan mereka.
"Ini menciptakan rasa percaya diri mereka dengan memberi mereka perhatian penuh untuk momen-momen penting," kata Judi.
5. Ada ahli yang ikut membantu
Louis tidak bergabung dengan orang tuanya dalam perjalanan mereka ke Cardiff, namun George dan Charlotte membuat penampilan mengejutkan dengan terlihat selalu berseri-seri dan melambaikan tangan tanpa keluhan. Judi mengatakan, hal itu membutuhkan keterampilan perencanaan dan persiapan para ahli dari William dan Kate.
"Kedua anak itu seperti sadar kapan harus tersenyum dan ada dorongan kecil di depannya yang memberi isyarat kepada mereka," ujar dia.
6. Bersenang-senang bersama
Harus duduk diam berjam-jam selama empat hari tentu akan terasa sangat membosankan bagi ketiga anak bangsawan itu. Tapi Kate berfokus pada anak-anak yang menikmati diri mereka sendiri dengan memimpin mereka dan memberi contoh.
"Kate yang memimpin aksi band di Wales mendorong Charlotte untuk bergabung, dan pada gilirannya mendorong saudara laki-lakinya, George. Kate cenderung terlihat lucu bersama Louis juga," papar Judi.
7. Tampak bangga
Ekspresi wajah William dan Kate menjelang akhir akhir pekan menunjukkan kebanggaan besar pada anggota keluarga mereka. Rasa bangga itu menular pada anak-anak, dan memungkinkan George untuk bercermin pada ayahnya di masa depan.
"Ketika lagu kebangsaan dimainkan di balkon, anak-anak berdiri dengan segera untuk berpose. Dalam kasus George, kami bahkan melihatnya mengambil peran sebagai pengambil aturan atas ayahnya," kata Judi.