Survei: Mayoritas Masyarakat Setuju Status Pandemi Diubah ke Endemi

Berdasarkan survei 71,9 persen masyarakat setuju perubahan status Covid-19.

Republika/Thoudy Badai
Warga melukis saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor ( HBKB) di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Ahad (22/5/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menggelar Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di sejumlah ruas jalan Ibu Kota seiring dengan masa transisi menuju endemi setelah melandainya kasus Covid-19 di DKI Jakarta. HBKB tersebut digelar mulai pukul 06.00 – 10.00 WIB dalam rangka meningkatkan kualitas udara di Jakarta. Republika/Thoudy Badai
Rep: Rizkyan Adiyudha Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia mendapati mayoritas masyarakat ingin agar status pandemi Covid-19 berubah menjadi endemi. Hal tersebut menyusul mayoritas publik yang mengetahui dan setuju bahwa aktiviras di luar ruangan sudah boleh tidak memakai masker.

"Mayoritas menilai setuju status Pandemi Covid-19 diturunkan menjadi endemi," papar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi dalam rilis surveinya, Rabu (8/6/2022).

Berdasarkan survei tersebut, 71,9 persen masyarakat setuju perubahan status Covid-19 tersebut. Rinciannya, 20,9 persen sangat setuju dan 51,0 persen setuju.

Sementara itu, ada 14,2 persen masyarakat yang belum setuju status pendemi berubah menjadi endemi dengan rincian, 8,4 persen tidak setuju dan 5,8 persen tidak setuju sama sekali. Sedangkan, ada 14,0 persen yang tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei juga menangkap bahwa mayoritas masyarakat sepakat kalau perjalanan luar negeri tidak memerlukan PCR atau antigen apabila sudah di vaksin lengkap. Rinciannya, sebesar 75,4 persen setuju berbanding 20,9 persen yang berpendapat sebaliknya.

Survei Indikator Politik dilakukan dengan menggunakan metode random digit dialing (RDD) dengan sampel sebanyak 1213 responden. Pemilihan responden dilakukan secara acak. Margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.


Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler