PBSI Investigasi Kabar Atlet Keracunan Makanan di Hotel

Kabar keracunan ini dialami setidaknya lima atlet dari Malaysia

ANTARA/Muhammad Adimaja
Suasana babak kualifikasi Daihatsu Indonesia Master 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2022). Kepala Bidang Humas dan Media PBSI Broto Happy mengatakan bahwa tiket Daihatsu Indonesia Master 2022 sudah terjual secara daring sebanyak 90 persen, sementara 10 persennya dijual secara langsung.
Red: Muhammad Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menuturkan saat ini tengah melakukan investigasi terhadap kabar keracunan makanan yang dialami sejumlah peserta turnamen seri Indonesia di hotel tempat menginap.

Pada Jumat pagi, PBSI menerima kabar bahwa sejumlah pebulu tangkis diduga mengalami keracunan makanan setelah sarapan dan mengunggahnya di platform media sosial tanpa terlebih dulu melaporkan kejadian ini pada panitia resmi.

"Kami ingin meluruskan, atlet ditampung pada dua hotel yaitu Century dan Fairmont. Asupan makanan, terutama sarapan dipasok hotel. Menyangkut kabar keracunan, kami sedang koordinasi dengan pihak hotel untuk mencari tahu atlet makan apa, di mana," kata Kabid Humas dan Media PP PBSI Broto Happy di Jakarta, Jumat (10/6).

Berdasarkan penjelasannya, panitia lewat katering hotel hanya menyiapkan sarapan sementara untuk makan siang dan malam dikembalikan ke pihak peserta agar bisa bebas memilih makanan yang diinginkan.

Kabar keracunan ini dialami setidaknya lima atlet dari Malaysia dan sejumlah kecil peserta dari negara lain yang tidak disebutkan secara rinci.

"Laporan sementara hanya datang dari yang menginap di Century. Seharusnya ketika ada kasus lapor ke kami dulu, tapi dari pihak Malaysia pun belum menyampaikan masalahnya ke kami. Kami tahu ada kabar ini dari sosmed," tutur Broto.

Hingga berita ini diturunkan, PBSI mengaku belum menerima laporan resmi dari pihak hotel maupun manajer tim yang anggotanya mengalami keluhan medis.

PBSI pun menyayangkan sikap peserta yang tidak secara resmi membuat laporan ke panitia dan justru mengunggah pernyataan yang belum bisa dipastikan kebenarannya lewat jaringan media sosial.

Sebagai respon, PBSI telah mengirim atlet-atlet tersebut untuk diperika ke rumah sakit netral, yaitu fasilitas kesehatan yang tidak bekerja sama dengan PBSI maupun pihak hotel.

"Tujuannya agar diketahui penyebab secara obyektif, mereka diperiksa di Rumah Sakit Medistra. Kami ingin atlet tetap fokus bertanding dan bisa meredam kabar miring ini sembari menunggu hasil pemeriksaan oleh panitia," kata Broto.

Meski belum bisa dipastikan sumber masalah medis yang dialami, namun panitia langsung membuat tindakan pencegahan dengan meminta kedua hotel memisahkan lokasi makan antara delegasi turnamen dan pengunjung reguler.


sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler