WTO Gelar Pertemuan Menteri Perdagangan Pertama Kali Sejak 5 Tahun
Pengamanan ketat dilakukan dalam Konferensi Tingkat Menteri ke-12 WTO
REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Para menteri perdagangan dunia berkumpul pada Ahad (12/6/2022) untuk menggelar pertemuan pertama mereka dalam lima tahun terakhir.
Dalam kesempataan itu, kepala Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) meminta para negara-negara anggota untuk menunjukkan keberhasilan kerja sama multilateralisme.
Covid-19 memaksa beberapa kali penundaan Konferensi Tingkat Menteri ke-12 (MC12), yang semula diadakan di Kazakhstan pada Juni 2020.
Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala, warga negara Nigeria dan Amerika Serikat, berbicara kepada lebih dari 100 menteri yang berkumpul di Jenewa di tengah beberapa protes kelompok LSM yang memprotes globalisasi.
Pada konferensi pers sebelum pembukaan MC12, Okonjo-Iweala mengatakan, "Saya sangat optimis bahwa kita akan mencapai satu atau dua hasil," setelah pertemuan terakhir di Buenos Aires gagal memberikan apa pun.
Okonjo-Iweala mengatakan dia adalah wanita pertama, orang Afrika dan AS pertama yang memimpin badan perdagangan internasional itu.
Lima isu utama dalam agenda dalam pertemuan itu antara lain pengabaian kekayaan intelektual vaksin untuk memfasilitasi semua negara memerangi pandemi, reformasi fungsi WTO, pembicaraan soal pertanian, dan perpanjangan moratorium e-commerce internasional dan perjanjian subsidi ikan untuk membantu menghentikan penangkapan ikan yang berlebihan.
"Apakah jalan menuju pengiriman di MC12 ini akan mulus? Sama sekali tidak, tetapi kami akan mengatasinya," kata Okonjo-Iweala.
Dia mengatakan ada ketidakpastian dalam krisis di berbagai bidang saat ini yakni krisis keamanan internasional akibat perang di Ukraina krisis kesehatan, ekonomi, lingkungan, dan geopolitik.
Lebih dari 50 LSM melakukan protes di mana WTO membatasi akses mereka ke konferensi tingkat menteri di Jenewa.