Akibat Tidur Cuma 3-5 Jam Sehari, J.Lo Pernah Merasa Lumpuh Saat Kena Serangan Panik

J.Lo mengalami serangan panik saat berusia akhir 20-an.

EPA-EFE/CAROLINE BREHMAN
Penyanyi dan aktris Jennifer Lopez pernah mengalami serangan panik ketika berusia akhir 20-an.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Jennifer Lopez alias J.Lo mengaku pernah mengalami lumpuh secara fisik dan tidak dapat melihat dengan benar karena serangan panik. Penyanyi dan aktris berusia 52 tahun itu mengatakan dirinya harus bekerja keras untuk mencapai posisinya sekarang.

Kadang-kadang, J.Lo memaksakan dirinya ke titik kelelahan. Itulah yang membuatnya mengalami serangan panik di usia akhir 20-an.

"Kita tidak menghargai tidur. Kita menghargai kerja keras. Namun, saya telah menemukan bahwa tidur bagi saya adalah rahasia kecantikan yang paling diremehkan di luar sana. Ada waktu dalam hidup saya di mana saya biasa tidur tiga hingga lima jam setiap malam," tulis J.Lo dalam buletinnya On the JLo, dilansir Express, Selasa (14/6/2022).
Baca Juga



J.Lo menjelaskan dirinya berada di lokasi syuting sepanjang hari dan di studio sepanjang malam. Dia bahkan melakukan junket dan syuting video di akhir pekan.

 
"Saya berusia akhir 20-an dan saya pikir saya tak terkalahkan," kata J.Lo.

Serangan panik adalah ketika rasa takut yang intens menciptakan reaksi fisik, meskipun tidak ada penyebab yang jelas. Gejala sering kali bisa sangat menakutkan, termasuk perasaan akan kiamat serta gejala yang mirip dengan serangan jantung, seperti nyeri dada.

Bagi J.Lo, mengalami serangan panik berarti kehilangan kendali atas tubuhnya dan gejala fisik lainnya. Pengalaman itu mendorongnya untuk mencari bantuan medis.

"Saya mendapati diri saya merasa lumpuh secara fisik, saya tidak bisa melihat dengan jelas, dan kemudian gejala fisik yang saya alami mulai membuat saya takut, dan rasa takut itu bertambah," ujar J.Lo.

Dokternya mengonfirmasi serangan panik itu terkait dengan tidur. Dalam studi penelitian, tidur telah ditemukan sebagai pereda kecemasan alami.

Sebuah studi pada 2019 oleh penulis buku terlaris Why We Sleep menemukan bahwa malam tanpa tidur meningkatkan tingkat kecemasan hingga 30 persen. Hal itu terlihat dari pemindai MRI dan polisomnografi yang mencatat data tentang pola tidur.
 
J.Lo menceritakan nasihat dokternya bahwa dirinya hanya butuh tidur selama tujuh hingga sembilan jam per malam. Dia juga perlu menghindari konsumsi kafein, dan rutin berolahraga jika akan melakukan banyak pekerjaan.
 
Pengalaman kena serangan panik inilah yang mendorong J.Lo untuk fokus pada kesejahteraannya. Dia pun menjelma menjadi bintang positif yang kaya energi yang dikenal saat ini.
 
Banyak orang akan mengalami beberapa serangan panik dalam hidup mereka di samping situasi stres. Serangan itu sering kali berhenti ketika stres berakhir. Menurut Mayo Clinic, memiliki beberapa serangan panik dalam jangka panjang mungkin merupakan tanda dari suatu kondisi yang disebut gangguan panik.

"Sebagian besar serangan panik berlangsung antara lima dan 20 menit. Beberapa telah dilaporkan bertahan hingga satu jam," kata NHS.

Gejala selain merasa tidak bergerak antara lain pusing, sensasi tersedak, muka memerah, mual, berkeringat, menggigil, dan mati rasa. Perawatan untuk serangan panik sering kali melibatkan terapi bicara, seperti terapi perilaku kognitif. Terapi perilaku kognitif (CBT) bekerja untuk memahami keyakinan, ide, dan perilaku yang memicu serangan panik dan mengubahnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler