Garuda Indonesia Yakin Kantongi Dukungan Kreditur Lebihi 50 Persen
Garuda memiliki tagihan yang diakui perusahaan senilai Rp 143 triliun.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses voting Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) maskapai Garuda Indonesia akan berlangsung besok, Jumat (17/6/2022). Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra yakin sudah mengantongi dukungan para kreditur hingga melebihi 50 persen.
"Saya mau menyampaikan level of confidence kami hari ini sudah di atas 50 peraen. Saya berharap level of confident ini naik seiring jam kerja," kata Irfan di Jakarta, Kamis (16/6/2022).
Apapun hasil voting besok, Irfan mengatakan akan bertemu dengan banyak pihak secara langsung dan tidak langsung. Lalu melihat semua proses restrukturisasi melalui PKPU sebagai upaya yang positif.
"Seperti yang sering saya sampaikan bahwa hasil negosiasi dengan mereka itu positif dan saat kita sepakat tanggal 17 Juni 2022 tanda-tanda yang mendukung dan sepakat, tanda-tanda itu kita lihat," ujar Irfan.
Dalam proses pemungutan suara besok, Garuda Indonesia memiliki target untuk memperoleh suara 50 plus satu persen dari headcount kreditur. Tak hanya itu saja, Garuda Indonesia juga harus mendapatkan 67 persen persetujuan dari kreditur yang memiliki hak voting agar PKPU disetujui.
Dalam situs resmi PKPU Garuda, maskapai pelat merah tersebut memiliki tagihan yang diakui perusahaan senilai Rp 143 triliun. Jumlah tersebut tersebar untuk kreditur lessor, non-lessor, maupun kreditur preferen. Daftar piutang tetap kepada 123 lessor sesuai jumlah yang diakui perusahaan adalah Rp 104,37 triliun.
Selanjutnya daftar piutang non-preferen kepada 23 kreditur berjumlah Rp 3,49 triliun. Sedangkan daftar piutang tetap untuk lebih dari 300 kreditur non-lessor berjumlah Rp 34,09 triliun.
Irfan mengajui perusahaan membutuhkan waktu untuk melakukan negosiasi terlebih level kepercayaan diri voting saat ini belum cukup untuk menyatakan menang. "Tapi kami berharap confidence level ini diterjemahkan dalam vote itu lebih besar daripada itu. Kan ada syarat 67 persen ya," ungkap Irfan.
Irfan tetap mengharapkan kreditur yang mendukung PKPU Garuda Indonesia mencapai 100 persen. Sebab dengan begitu, Irfan menilai dukungan 100 persen memberikan keyakinan kepada Gatuda Indonesia bahwa semua kreditur mendukung proposal yang sudah diajukan.
"Karena kalau kita dapat voting 68 persen nih, proposal perdamaian atau hasil dari keputusan nanti PKPU adalah mendukung proposal perdamaian Garuda karena di voting 68 persen. Jadi kan sebenarnya ada 32 persen yang voting tidak kan," jelas Irfan.
Meskipun ada yang memberikan suara tidak dalam proses PKPU, Irfan mengatakan perhitungan Garuda Indonesia mereka tetap harus mengikuti keputusan pengadilan. Istilahnya, kata Irfan, yang tidak setuju tetap harus mengikuti keputusan meskipun tidak ikhlas.