Jamaah Haji Kota Yogya Batal Berangkat Lebih Besar Dibanding yang Berangkat

Jamaah haji lunas tunda di DIY sekitar 800 orang usia 65 tahun ke atas.

ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Jamaah Haji Kota Yogya Batal Berangkat Lebih Besar Dibanding yang Berangkat (ilustrasi).
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA --  Calon jamaah haji asal Kota Yogyakarta yang batal berangkat haji tahun 2022 ini mencapai 163 jamaah. Jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan jamaah yang berangkat yakni sebesar 156 jamaah.

Baca Juga


Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogya, Nur Abadi mengatakan, jamaah tersebut batal berangkat dikarenakan kebijakan pembatasan usia jamaah oleh otoritas Arab Saudi. Pasalnya, sesuai ketentuan Arab Saudi, ada pembatasan usia jamaah yakni 65 tahun.

"Jemaah haji tahun ini otomatis usianya di bawah 65 tahun semua," kata Nur, Kamis (16/6).

Nur menyebut, calon jamaah yang keberangkatannya tertunda ini akan diprioritaskan untuk berangkat tahun depan. Hal itu pun tetap menyesuaikan kelonggaran kebijakan dari Arab Saudi.

"Nanti kalau kondisi sudah normal, insya Allah tahun depan diberangkatkan. Yang sudah lunas tunda itu akan diprioritaskan," tambah Nur.

Seluruh jamaah asal Kota Yogyakarta yang akan melaksanakan ibadah haji dilepas di Balai Kota Yogyakarta menuju Asrama Haji Donohudan Boyolali, Kamis (16/6). 156 jamaah yang akan berangkat dijadwalkan diberangkatkan ke Arab Saudi pada 17 Juni besok dari Bandara Udara Internasional Adi Soemarmo, Solo.

Jamaah yang melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi nanti juga diminta untuk tetap menjaga kesehatan. Hal ini mengingat suhu di Arab Saudi mencapai 46-47 derajat celcius.

"Kemarin sudah sampat panas sampai 46-47 derajat, imbauan tetap jaga kesehatan, makannya yang cukup dan baik. Tidak usah khawatir, mantap saja, Insya Allah disana diberikan pelayanan dan diberikan bimbingan. Petugas yang menyertai jamaah juga ada," ujar Nur.

Pihaknya juga sudah mensosialisasikan kepada jamaah terkait barang apa saja yang bisa dibawa dan yang tidak boleh dibawa

"Sebelum pemberangkatan ada manasik, ada manasik ibadahnya, ada manasik berkaitan dengan kesehatan dan berkaitan dengan apa yang dibawa dan tidak boleh dibawa, itu sudah diingatkan. Nanti tas-tas dan koper juga di screening," tambah Nur.

Berdasarkan data dari Kantor Wilayah Kemenag DIY, total calon jamaah asal Provinsi DIY yang batal berangkat haji mencapai 800 calon jamaah. 

"Jamaah haji lunas tunda di DIY sekitar 800 orang usia 65 tahun ke atas. Kemarin yang sudah lunas dan siap (berangkat) karena memang ada kebijakan Arab Saudi, ada sekitar 800 jamaah kita (tertunda)," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenag DIY, Masmin Afif.

Masmin menyebut, saat ini kuota haji yang didapat kurang dari 50 persen jika dibandingkan dengan 2019. Kuota normal untuk DIY sebelum pandemi Covid-19, katanya, mencapai 3.132 jamaah.

Sedangkan, tahun 2022 ini DIY hanya mendapat kuota sebanyak 1.427 jamaah haji. Jamaah yang tertunda keberangkatannya akan diprioritaskan untuk diberangkatkan tahun depan.

"Semoga insya Allah di 2023 (jika) suasananya sudah normal dan insya Allah akan diprioritaskan untuk diberangkatkan," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler