Populasi Penyu di Indonesia Terus Menurun dari Tahun ke Tahun

Populasi penyu hijau dan sisik terus menurun dari tahun ke tahun.

www.freepik.com
Populasi penyu hijau dan sisik terus menurun dari tahun ke tahun.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, RANAI -- Memperingati Hari Penyu Sedunia, Komunitas Jelajah Bahari Natuna (JBN) mengungkapkan tingkat populasi penyu di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, semakin menurun dari tahun ke tahun. "Hasil pengamatan di Pantai Sisi, Kecamatan Serasan, Natuna, bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Sumberdaya Pesisir, tingkat keberadaan penyu hijau dan penyu sisik semakin menurun. Pada 2012 masih ditemukan 15 penyu naik ke pantai untuk bertelur setiap hari, namun pada 2017 hanya tersisa enam atau tujuh saja," kata tenaga ahli bidang penelitian Jelajah Bahari Natuna, Daeng Cambang, di Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (16/6/2022).

Baca Juga


Sementara di kawasan konservasi Pulau Senua,populasi penyu juga semakin menurun karena perburuan terhadap telur penyu makin banyak. "Pengamatan kami pribadi sejak 2020 hingga 2021 juga terdapat ancaman nyata atas keberlangsungan populasi penyu di Pulau Senua karena tidak dikelola baik, dan pengambilan telur penyu bebas dilakukan oleh warga untuk dikonsumsi," kata dia.

Ia mengungkapkan, perdagangan telur penyu di Natuna hingga saat ini masih berlangsung meskipun kegiatan tersebut dilarang berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Tidak hanya itu, diag juga menyampaikan bahwa menurut hukum, perdagangan telur penyu adalah kegiatan ilegal. 

Dalam UU Nomor 5/1990 disebutkan bahwa pelaku perdagangan satwa dilindungi termasuk telur penyu bisa diancam hukuman lima tahun penjara dan denda Rp100 juta. "Jadi kalaupun ingin dimanfaatkan untuk perekonomian, Penyu bisa dijadikan atraksi wisata bagi warga setempat dengan melakukan kegiatan penetasan dan untuk dilepas ke alam oleh wisatawan. Itu lebih bijak," kata dia.

Ia menyebutkan, berbagai upaya bisa dilakukan oleh masyarakat setempat untuk menjaga kelestarian penyu dengan membentuk kelompok agar adanya pengawasan terhadap pemanfaatan telur penyu dan bukan untuk didagangkan.

"Seharusnya pemerintah setempat melakukan upaya agar keberadaan satwa yang dilindungi ini tidak terancam punah dengan membuat kegiatan konservasi dan pengawasan melibatkan masyarakat sekitar, bukan seperti saat ini diperjualbelikan bebas," kata dia.

Selain perburuan penyu dan telur penyu kegiatan lain juga turut mengancam populasi penyu di Kepulauan Natuna karena adanya limbah plastik. "Kami pernah menemukan di Natuna tepatnya Tanjung Datuk seekor penyu mati karena tersangkut jaring dan karena makan sampah plastik. Salah satu makanan penyu adalah ubur-ubur plastik yang hanyut di laut menyerupai ubur-ubur karena itu penyu makan plastik," kata dia.

Karena itu, Ia berharap pada peringatan hari penyu sedunia ini semakin banyak komunitas atau kelompok masyarakat yang peduli atas keberadaan penyu demi keberlangsungan ekosistem laut.

"Tidak membuang sampah plastik ke laut, dan bagi wisatawan untuk tidak membawa plastik sekali pakai saat berwisata," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler