Suara Perut Keroncongan tak Selalu Berarti Lapar, Bisa Jadi Gejala Kanker Usus Besar

Kanker usus besar alias kanker kolon juga dapat menimbulkan gejala perut keroncongan.

Republika/Prayogi
Perut keroncongan (Ilustrasi). Perut keroncongan memang dapat menjadi gejala kanker, namun bising perut itu lebih sering dikaitkan dengan rasa lapar.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut beberapa badan kesehatan, suara bising di usus, seperti perut keroncongan, bisa menandakan kanker usus besar. Hal ini jika disertai dengan tanda peringatan lainnya.

"Jika perut Anda keroncongan disertai dengan gejala berikut, Anda harus segera pergi ke dokter," ujar platform kesehatan Prime Health Denver (PHD), seperti dikutip dari laman Express.co.uk, Senin (20/6/2022).

Gejala lainnya adalah darah dalam tinja, gas berlebih, mual, muntah, mulas, dan penurunan berat badan yang tidak diinginkan. Semua gejala tersebut merupakan tanda peringatan kanker usus besar.

Perut keroncongan memang dapat menjadi gejala kanker, namun bising perut itu lebih sering dikaitkan dengan rasa lapar. Ini karena biasanya suara tersebut lebih keras saat perut dan usus kosong.

"Jika Anda mengalami suara bising usus bersamaan dengan gejala lain, seperti kembung, sakit perut, diare, atau sembelit, kemungkinan besar suara gemuruh itu disebabkan oleh sindrom iritasi usus besar (IBS), alergi makanan, penyumbatan usus, atau infeksi usus," jelas PHD.

Baca Juga


Bagaimana kalau perut terdengar keroncongan saat tidak sedang lapar? Menurut PHD, itu bisa terjadi ketika Anda makan terlalu cepat atau pada waktu yang tidak normal.

"Suara perut keroncongan juga bisa disebabkan oleh kecemasan atau stres," jelas PHD.

Sementara itu, kanker usus besar terjadi ketika sel-sel ganas di usus memperoleh kemampuan untuk memperbanyak diri dan menyebar. Hasil akhirnya adalah pembentukan tumor, yang dapat terus tumbuh, menyerang jaringan sebelahnya.

Perubahan kebiasaan buang air besar adalah beberapa manifestasi fisik pertama yang terjadi dengan kanker kolon. Gejala ini dapat bertahan lama.

Bukan hal yang aneh bagi pasien kanker usus besar untuk melihat pendarahan dubur atau darah di tinja yang dapat mengubah warna kotoran. Saat terjadi pendarahan di dalam saluran pencernaan, tinja bisa berwarna cokelat tua, merah marun atau hitam, tergantung lokasi tumornya.

Pencegahan kanker
Pertumbuhan sel perlu diatur untuk pencegahan kanker. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Makanan tertentu yang mengandung antioksidan dalam jumlah tinggi dapat membantu mengurangi pertumbuhan tumor.

"Makanan seperti brokoli, beri, dan bawang putih telah menunjukkan beberapa hubungan terkuat dengan pencegahan kanker. Mereka rendah kalori dan lemak dan kaya akan fitokimia dan antioksidan yang dapat membantu mengurangi risiko kanker Anda," jelas WebMD.

Langkah-langkah lain termasuk manajemen berat badan. Ini dapat mencegah lebih dari 22 ribu kasus setiap tahun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler