Penembakan di Washington Tewaskan Satu Remaja dan Lukai 3 Lainnya
Penembakan di Washington DC menewaskan seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat (AS) di tengah meluasnya undang-undang tentang senjata. Penembakan terbaru pada Ahad (19/6/2022) waktu setempat di Washington DC menewaskan seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun.
Penembakan tersebut juga melukai tiga orang lainnya termasuk seorang petugas Departemen Kepolisian Metropolitan (MPD). Menurut Kepala Polisi Robert Contee, para korban ditembak di persimpangan jalan 14 dan U di barat laut Washington sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Penembakan itu terjadi selama acara perayaan Juneteenth yang menurut Contee tidak diizinkan. "Petugas polisi dan dua orang dewasa yang terluka sedang memulihkan diri di rumah sakit daerah," kata Contee seperti dilansir laman Anadolu Agency, Senin (20/6/2022).
Ia juga mengatakan, bahwa sebuah pistol digunakan oleh penembak. Polisi dikatakan tidak menembaki tersangka.
Polisi masih menyelidiki apakah korban remaja laki-laki yang tewas itu merupakan sasaran penembak atau tidak. Pihak berwenang sedang dalam tahap awal penyelidikan.
"Ini tidak dapat diterima. Kita perlu memastikan bahwa individu bertanggung jawab atas tindakan mereka," kata Conte.
Wali kota Muriel Bowser tampak agak heran dengan tindakan kurang ajar dari penembak dengan petugas di daerah tersebut. "Kami memiliki seorang anak yang terbunuh hari ini di sebuah acara yang tidak memiliki perencanaan yang tepat untuk jumlah orang yang ada di sini," katanya dikutip laman NBC News. "Kami membutuhkan pertanggungjawaban," katanya.
Penembakan itu terjadi sehari setelah insiden di mal Virginia. Pada Sabtu, seseorang menembakkan senjata setelah terjadi perkelahian antara sekelompok kecil orang dan seorang pria kulit hitam di pusat perbelanjaan Tysons Corner Center. Insiden ini menyebabkan ratusan orang melarikan diri dan mencari perlindungan. Tidak ada korban yang dilaporkan.