Anak Sering Melakukan Gerakan Tutup Mulut, Sabar Moms, Coba Atasi dengan 3 Trik Ini

Saat mengenalkan makanan, ada kalanya anak melakukan gerakan tutup mulut.

Republika/Prayogi
Anak sulit makan (ilustrasi). Anak butuh 10-15 kali merasakan untuk mengenal makanan.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Masa pengenalan makanan terhadap anak dapat menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, begitu mengenalkan makanan pendamping air susu ibu (MPASI), terkadang ada saja anak yang mogok makan alias melakukan gerakan tutup mulut.

Dokter spesialis anak Harun Albar mengatakan kunci agar anak tidak melakukan gerakan tutup mulut sebenarnya ada dua, yakni ilmu pengetahuan dan dukungan dari orang tua maupun lingkungan sekitar. Anak perlu mengenal makanan secara bertahap.

"Anak mengenal makanan butuh 10-15 kali merasakan, jadi memang bertahap, nggak bisa terlalu dipaksa," kata dr Harun dalam acara peluncuran Twistshake dari Mothercare di Jakarta, Senin (20/6/2022).

Berikut beberapa trik agar mencegah anak melakukan gerakan tutup mulut:

Baca Juga


1. Tawarkan finger food
Proses memberi makan pada anak tentu ada tahapannya. Perhatian kesiapan makan anak, mulai dari otot mulut, pengecap, dan pencernaannya. Tawarkan finger food saat usianya cukup.

Siapkan juga tampilan yang menarik, namun tetap mengandung bahan ramah anak sesuai usianya. Dengan finger food alias makanan yang dapat dipegangnya sendiri, anak juga bisa mulai lebih mengenali makanannya sekaligus mengasah motoriknya.

2. Jangan pernah memaksa
Buat jadwal dan ciptakan suasana menyenangkan saat makan. Jadwal memberi makan anak bukan sekadar rutinitas, melainkan juga bentuk bonding, mempererat hubungan ayah dan ibu dengan si kecil.

"Kalau nyupain yang sabar, jangan memaksa, awal MPASI bisa dua hingga tia sendok sekali makan, usia bertambah mulai porsi lebih banyak," kata dr Harun.

3. Strategi makan
Strategi menyiapkan asupan juga menjadi penting. Perbanyak protein hewani pada periode usia sampai dua tahun, tapi juga jangan kelebihan zat besi.

Hindari jus buah, batasi garam, dan gula berlebihan karena faktor inilah yang justru bisa memicu anak melakukan gerakan tutup mulut. Masak protein hewani dengan benar-benar matang.

Hindari pula makanan yang manis-manis. Selalu tambahkan lemak karena sejatinya otak terdiri dari cairan dan lemak.

"Makanan itu alami sudah ada gula daa garamnya jadi nggak usah pakai gula garam lagi, bisa merusak insulin, metabolisme," kata dr Harun.

Menurut dr Harun, hal yang sangat penting juga adalah menjaga kebersihan tangan dan peralatan makannya. Sebab infeksi berulang juga bisa menghambat tumbuh kembang anak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler