Gejala Kolesterol Tinggi Bisa Terlihat di Kaki, Cermati Dua Perubahan Ini
Kolesterol tinggi sering kali tidak memunculkan gejala.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolesterol tinggi sering kali tak memunculkan gejala, seperti halnya tekanan darah tinggi. Akan tetapi, beberapa perubahan pada kaki dapat memberikan petunjuk mengenai adanya kolesterol tinggi.
Salah satu dari perubahan tersebut adalah pembengkakan pada area kaki. Pembengkakan ini bisa terjadi di buku-buku jari, lutut, atau tendon Achilles atau di belakang pergelangan kaki.
Akan tetapi, pembengkakan pada area kaki ini hanya berkaitan dengan kondisi bernama hiperkolesterolemia familial. Hiperkolesterolemia familial merupakan kolesterol tinggi yang disebabkan oleh faktor keturunan. Meski kondisi ini sudah ada sejak kelahiran, gejala atau masalah yang berkaitan dengan kolesterol tinggi mungkin akan muncul di kemudian hari.
Orang-orang yang mengidap hiperkolesterolemia familial memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit jantung. Selain itu, hiperkolesterolemia familial juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung dini.
Kolesterol tinggi juga dapat memicu terjadinya penyakit arteri perifer (PAD). Bila PAD sudah terjadi, sebagian gejalanya juga dapat terlihat di area kaki karena kondisi ini menyebabkan aliran darah ke kaki jadi terhambat.
Gejala PAD pada kaki biasanya terjadi di kedua belah sisi di waktu yang sama. Beberapa dari gejala tersebut adalah hilangnya rambut di kaki, kuku kaki yang rapuh atau tumbuh secara lambat, luka yang sulit sembuh di kaki, perubahan warna pada kaki, biasanya menjadi pucat atau kebiruan, dan kulit kaki terlihat mengkilap.
Rasa nyeri juga bisa muncul secara berulang pada kaki ketika melakukan aktivitas fisik. Meski bisa terjadi di kedua sisi, rasa nyeri yang muncul mungkin akan terasa lebih hebat pada satu sisi.
"Bila Anda tidak mengidap hiperkolesterolemia familial, Anda kemungkinan besar tidak mengalami gejala atau tanda kolesterol tinggi," jelas dr Sarah Jarvis dari Media Medic, seperti dilansir Express.co.uk, Selasa (21/6/2022).
Oleh karena itu, banyak orang yang tak menyadari dirinya mengalami kolesterol tinggi sampai kondisi tersebut berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Misalnya, serangan jantung atau strok.
"Hanya karena orang-orang tak mengalami gejala seperti nyeri dada atau palpitasi, mereka menganggap diri mereka baik-baik saja dan tak ada hal yang perlu dikhawatirkan," ujar dr Jarvis.
Mengingat gejala kolesterol tinggi jarang terjadi, salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan adalah melakukan pengecekan darah secara berkala. Terlebih bila memiliki faktor risiko seperti riwayat penyakit jantung pada keluarga.