Doa Sesudah Sholat Dhuha Lengkap
Setelah selesai melaksanakan sholat dhuha dianjurkan untuk membaca doa.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah selesai melaksanakan sholat sunnah dhuha, dianjurkan untuk membaca doa sebagai berikut, sebagaimana yang ditemukan di kitab-kitab fiqih Mazhab Syafi’i yaitu I’anatut Thalibin, Tuhfatul Muhtaj, Hasyiyatul Jamal.
Doa Sesudah Sholat Dhuha Lengkap
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
"Allahumma innad dhuha-a dhuha-uka, wal baha-a baha-uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal 'ismata 'ismatuka. Allahumma in kana rizqi fis sama-i fa-anzilhu, wa in kana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kana mu’assaron fa yassirhu, wa in kana haroman fathohhirhu, wa in kana ba’idan faqorribhu, bihaqqi dhuha-ika, wa baha-ika, wa jamalika, wa quwwatika, wa qudrotika, aatini ma atayta 'ibadakas sholihin".
Artinya:
"Ya Allah, bahwasannya waktu dhuha itu adalah waktu dhuha-Mu, dan keagungan itu adalah keagungan-Mu, dan keindahan itu adalah keindahan-Mu, dan kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, dan perlindungan itu adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rizkiku masih di atas langit, maka turunkanlah, jika masih di dalam bumi, maka keluarkanlah, jika masih sukar, maka mudahkanlah, jika (ternyata) haram, maka sucikanlah, jika masih jauh, maka dekatkanlah, Berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMU yang sholeh".
Sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dilaksanakan ketika matahari terbit sampai tinggi dan ketika seseorang berdiri di tengah bayangannya sampai matahari tergelincir. Agar lebih praktis, kita dapat menggunakan acuan berikut: diawali 15 menit sesudah terbit matahari dan diakhiri 15 menit sebelum waktu zhuhur.
Jika kita ingin memilih waktu paling utama, sebaiknya menggunakan hadits ini sebagai rujukan. Al-Qasim asy- Syaibani berkata: "Zaid bin Arqam RA melihat beberapa orang mendirikan sholat dhuha". Kemudian Zaid berkata: "Seandainya mereka tahu, sholat dhuha setelah waktu ini sebenarnya lebih utama".
Zaid melanjutkan, Rasulullah SAW bersabda: "Shalat awwabin adalah ketika anak unta mulai (merasa) kepanasan (tamradh al-fishal)" (HR Muslim). Awwabin adalah orang-orang yang memilih kembali kepada Allah. Sebagian ulama berpendapat: lantaran pada waktu tamradh al-fishal orang-orang cenderung memilih untuk berteduh/beristirahat.