'Taman Tjimanoek', Wisata Ekoriparian Tempat Nongkrongnya Warga Indramayu
Taman Sungai Tjimanoek dibangun dengan konsep natural modern, dengan memanfaatkan alur Sungai Cimanuk yang mengalir ke jantung Kota Indramayu.
Ekoriparian adalah kawasan wisata di pinggir sungai dengan konsep edukasi lingkungan. Pemulihan daerah alisan sungai (DAS) dengan konsep ekoriparian ini sudah banyak dikembangkan di sejumlah daerah yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Ekoriparian merupakan suatu konsep untuk mengembalikan fungsi sungai seperti alaminya, yaitu mengalirkan air sungai secara terus menerus.
Manajemen restorasi reparian dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas DAS dengan membuat kolam-kolam retensi untuk mencegah banjir, pengembangan perikanan darat dan ekowisata sungai, dan taman-taman umum untuk mengembalikan kawasan hijau di sepanjang bantaran sungai.
Kabupaten Indramayu yang memilik DAS Cimanuk, juga telah mengembakan wisata ekoriparian. Namanya, Ekoriparian Sungai Tjimanoek.
Wisata Ekoriparian Sungai Tjimanoek ini merupakan program sinergi yang digagas oleh PT Polytama sebagai komitmen perusahaan dalam revitalisasi fungsi sungai. Program ini mendapatkan dukungan penuh oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu.
Keberadaan Taman Sungai Tjimanoek yang menjadi salah satu ikon kota Indramayu, menjadi penanda bagaimana perlunya kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan.
Terutama, dalam membangun komitmen bersama untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakatnya.
Taman Sungai Tjimanoek dibangun dengan konsep natural modern, dengan memanfaatkan alur Sungai Cimanuk yang mengalir ke jantung Kota Indramayu.
Taman ini memadukan pertimbangan estetika dengan penataan kota modern yang mengedepankan konsep hijau, asri dan artistik, tepat berada di jantung Kota Indramayu.
Lokasinya sangat strategis, mudah dijangkau, dan selama ini menjadi salah satu tempat rekreasi atau tongkrongan masyarakat Indramayu sebagai wisata kota.
"Penataan Taman Tjimanoek yang estetis dan artistik ini berkat campur tangan kepedulian Polytama, sebagai perusahaan yang berokasi di Kabupaten Indramayu," kata General Manager Polytama, Dwinanto Kurniawan dalam keterangannya yang diterima matapantura.republika.co.id, Rabu (22/6/2022). .
Polytama menggulirkan dana CSR untuk menjadikan bantaran Sungai Tjimanoek sebuah taman yang indah dan asri.
Dimulai sejak tahun 2021 lalu, pandemi Covid 19 tidak menjadi kendala bagi perusahaan petrokimia penghasil polipropilena terkemuka di Tanah Air ini untuk mewujudkan komitmen terhadap lingkungan.
Kini, Taman Tjimanoek telah disulap menjadi tempat wisata kota yang menarik. Daerah penghijauan dengan lukisan mural para seniman Indramayu yang memiliki cerita sejarah kebudayaan Indramayu serta sejumlah ornamen yang menambah suasana estetik dan artistik.
"Komitmen Polytama bertemu dengan gagasan Bupati Indramayu, Nina Agustina, yang ingin mengembalikan tepian sungai Tjimanoek di dalam kota, tidak saja menjadi paru-paru penghasil oksigen, tetapi sekaligus juga menjadi pusat wisata kota," Dwinanto.
Polytama, kata dia, melihat peluang tersebut untuk mewujudkan komitmennya berkontribusi dalam memajukan daerah serta menyejahterakan masyarakat.
Sebab, Taman Tjimanoek tidak hanya sebagai tempat wisata warga lokal, tetapi juga dari luar daerah. Keberadaan Taman Tjimanoek juga diakui secara nasional sebagai Ekoriparian oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI.
Sebelumnya, perusahaaan yang kini telah menjadi group Pertamina ini, juga menyulap hutan tanaman kayu putih menjadi Taman Kehati (Keanekaragamanhayati) Indramayu, lokasinya juga masih di wilayah Kota Indramayu.
Dwinanto mengungkapkan, Taman Tjimanoek dan Taman Kehati, adalah bagian dari komitmen perusahaannya dalam kepedulian sosial dan lingkungan.
Berkat kepedulian sosial dan lingkungan, Polytama sukses meraih proper emas dua kali berturut-turut di tahun 2020 dan 2021 hal ini merupakan wujud perusahaan dalam meningkatkan peran serta kepedulian terhadap lingkungan sekitar. n Agus Yulianto