Zuckerberg Rinci Rencana Pindahkan Item Digital ke Metaverse

Meta telah membangun dompet untuk metaverse.

AP Photo/Eric Risberg
Terlihat di layar perangkat di Sausalito, California, CEO Facebook Mark Zuckerberg menyampaikan pidato utama selama acara virtual pada Kamis, 28 Oktober 2021. Zuckerberg berbicara tentang hasrat terbarunya -- menciptakan realitas virtual.
Rep: Meiliza Laveda Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan Facebook Pay telah resmi menjadi Meta Pay. Keputusan tersebut dilakukan perusahaan demi membangun dompet untuk metaverse.

Baca Juga


Pada dasarnya Meta Pay merupakan alat yang sama seperti sebelumnya hanya dengan branding Meta. Zuckerberg mengatakan perusahaan tengah mengerjakan sesuatu yang memungkinkan pengguna mengelola identitas, item, dan metode pembayaran mereka sambil menjelajahi dunia digital.

Sebelumnya, perusahaan telah mengisyaratkan rencana itu. Pengumuman Meta Pay pada Mei lalu menyebutkan pengguna akan merasakan pengalaman dompet tunggal sehubungan dengan pembayaran dan penyimpanan identitas serta barang digital. Menurut postingan Zuckerberg, dompet metaverse akan memungkinkan bukti kepemilikan digital.

Nantinya, pengguna dapat membuat dan membeli pakaian digital, karya seni, video, musik, pengalaman, acara virtual, dan masih banyak lagi. Konsep dompet yang membuktikan pengguna mempunyai barang digital terdengar mirip dengan dompet kripto yang menyimpan non fungible token (NFT).

Meskipun perusahaan tidak menyebut soal blockchain, belum lama ini perusahaan bekerja untuk mengintegrasikan NFT ke Instagram dan Facebook. Namun, perusahaan belum memutuskan untuk membangun metaverse menggunakan kripto atau hanya mengambil inspirasi.

Dilansir The Verge, Kamis (23/6/2022), Meta baru-baru ini membantu membentuk grup standar dengan tujuan membuat semua orang berada di halaman yang sama dalam hal bahasa dan teknologi yang terkait dengan metaverse. Dompet yang dirinci Zuckerberg kemungkinan masih jauh dari masa depan, terutama jika itu dimaksudkan untuk dapat dioperasikan berdasarkan standar yang masih belum tersedia. Namun, itu tidak menghentikan perusahaan untuk menjual barang digital untuk sementara waktu karena sekarang ada toko yang menjual pakaian untuk avatar digital.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler