Vaksinasi PMK di Tasikmalaya Terkendala Cuaca

Pelaksanaan vaksinasi PMK di Kabupaten Tasikmalaya terkendala cuaca.

Dinas Pertanian Pangan Perikanan Kab Tasikmal
Petugas melakukan vaksinasi PMK kepada hewan ternak di sejumlah wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (28/6/2022). Pelaksanaan Vaksinasi PMK di Kabupaten Tasikmalaya Terkendala Cuaca
Rep: Bayu Adji P Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya telah menerima 5.000 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk diberikan kepada hewan ternak. Pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Tasikmalaya telah dilakukan sejak Senin (27/6/2022).

Baca Juga


Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Heri Kusdiana, mengatakan, pelaksanaan vaksinasi di daerahnya telah dilakukan dalam dua hari terakhir. Namun, pelaksanaan vaksinasi kepada hewan ternak sejauh ini terkendala cuaca hujan.

"Kami diberikan target waktu tiga hari oleh provinsi untuk menyelesaikan vaksinasi ini. Harapannya bisa terselesaikan, tapi kami kemarin terkendala cuaca," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Selasa (28/6/2022).

Menurut dia, mayoritas sentra sapi di Kabupaten Tasikmalaya berada di wilayah pelosok, seperti Kecamatan Pancatengah dan Cikatomas. Cuaca hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir membuat petugas di lapangan kesulitan mengakses medan yang berat.

"Jadi rekan-rekan di lapangan kesulitan karena posisi ternak kebanyakan di pelosok. Jadi dengan kondisi hujan, hanya sedikit ternak yang bisa divaksin," kata dia.

Heri menyebutkan, dari 5.000 dosis vaksin yang tersedia, baru 437 dosis yang disuntikkan kepada hewan ternak pada hari pertama pelaksanaan vaksinasi, Senin. Sementara data per Selasa belum sempat dilaporkan lantaran petugas masih berada di lapangan.

Ia berharap pelaksanaan vaksinasi 5.000 dosis dapat diselesaikan pada Rabu (29/6/2022). Dengan begitu, pihaknya dapat segera mengajukan kembali vaksin untuk tambahan. Sebab, jumlah vaksin yang diterima saat ini belum sesuai kebutuhan jika dibandingkan dengan populasi ternak di Kabupaten Tasikmalaya.

Untuk sementara, vaksin yang tersedia diprioritaskan untuk wilayah yang menjadi sentra ternak, seperti Kecamatan Cikatomas, Cikalong, Salopa, Jatiwaras, Karangnunggal, Cibalong, Parungponteng, dan Pagerageung.

"Prioritas itu sapi potong untuk pembibitan. Artinya sapi itu untuk dipelihara, bukan ternak yang akan dikurbankan. Kedua adalah sapi perah," kata Heri.

Terkait kasus PMK, total terdapat 273 ekor ternak yang sakit PMK di Kabupaten Tasikmalaya. Sebanyak 242 ekor suspek dan 31 ekor positif PMK. Seluruh hewan ternak yang sakit di Kabupaten Tasikmalaya merupakan hewan ternak besar. Dari total 273 ekor yang sakit, sebanyak 21 ekor dipotong bersyarat dan 95 ekor telah dinyatakan sembuh.

Berdasarkan wilayah penyebarannya, Kecamatan Singaparna, Manonjaya, dan Pancatengah, menjadi zona merah PMK. Sementara wilayah zona kuning yaitu Kecamatan Kadipaten, Pagerageung, Sukaresik, Rajapolah, Sukaratu, Sariwangi, Leuwisari, Salawu, Sukarame, Sukaraja, Parungponteng, Bantarkalong, Karangnunggal, Cikatomas, Cikalong, Salopa, dan Gunungtanjung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler