BI Banten Dukung Pengembangan Ternak Domba Terintegrasi
Pusat dan daerah harus berkonsentrasi pada ketersediaan pangan.
REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Bank Indonesia Provinsi Banten mendukung pengembangan ternak domba dan kambing yang terintegrasi dalam upaya penguatan pangan di Provinsi Banten seperti dilakukan PT Karunia Pangan Utama di Kota Serang.
"Intergated farm seperti ini menurut saya sesuatu yang sangat luar biasa dan menjanjikan, karena kita bisa memastikan adanya pasokan barang dan juga kepastian harga," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten, Imaduddin Sahabat, saat meninjau pengembangan ternak domba yang diintegrasikan dengan perikanan dan juga tanaman sayuran di Serang, Selasa (28/6/2022).
Ia mengatakan, kondisi sekarang tantangan ekonomi ke depan itu yakni meningkatnya inflasi dan juga mulai adanya kelangkaan produk komoditas pangan. "Hal ini lah yang juga mengingatkan kita semua agar kita secara nasional dan juga khususnya di Banten untuk berkonsentrasi terhadap ketersediaan pangan," kata dia.
Selain adanya kepastian pasokan dan harga serta penjualan, kata Imaduddin, pengembangan ternak yang terintegrasi dengan potensi lainnya meningkatkan produktivitas serta meningkatkan efisiensi. "Itu lah bagi Bank Indonesia mendorong peningkatan produksi pangan dan juga memastikan ketersediaannya. Kita juga bank Indonesia ingin mengintregasikan konsep plasma inti ke berbagai daerah sehingga mereka bisa belajar cepat dan juga ada kepastian pembayaran," kata Imaduddin Sahabat.
Ia mengatakan, BI Banten siap mendorong perbankan untuk membantu dari sisi permodalan karena ada kepastian dalam produksi yang baik dan pembayarannya. Sehingga ada ketersediaan permodalan dan juga platform digital dalam upaya meningkatkan akses pemasarannya.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, pengembangan ternak domba terintegrasi harus melibatkan tiga pilar yakni pemerintah, pengusaha, dan akademisi. Sehingga tugas kolaborasi tersebut akan menguatkan pengembangan ekonomi yang disesuaikan dengan potensi daerah di Banten.
"Semua daerah di provinsi Banten memiliki potensi untuk pengembangan ternak domba terintegrasi seperti ini, terutama di Banten Selatan. Tapi baru ada satu lokasi di Banten untuk saat ini," kata Agus.
Sementara itu pemilik peternakan domba PT Karunia Pangan Utama, Indra mengatakan dari total luas lahan yang disiapkan 50 hektar baru sekitar 4 sampai 5 hektar yang dikembangkan mengingat baru dua tahun berjalan dalam pengembangan peternakan tersebut. "Kapasitas sementara ini baru 2000 ekor domba, untuk pemasarannya sementara ini ke super market yang ada di wilayah ibukota DKI Jakarta," kata Indra.