UII Lantik Dekan dan Wakil Dekan UII Periode 2022-2026
Dalam menjalani amanah sedapat mungkin memberikan hasil yang konkrit.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Prof Fathul Wahid, melantik delapan dekan dan 16 wakil dekan UII untuk periode 2022-2026. Prosesi pelantikan dilaksanakan di Auditorium KH Abdulkahar Mudzakkir, Kampus Terpadu UII.
Dalam sambutannya, Fathul mengingatkan, jabatan merupakan amanah. Karenanya, ia mengajak dekan dan wakil dekan yang dilantik memandang jabatan dengan perspektif lebih luas.
Sebagai kemuliaan, bukan berkah tapi amanah dan pengabdian ikhlas. "Bukan untuk dilayani tapi memberi," kata Fathul, Jumat (1/7/2022).
Ia meminta dekan dan wakil dekan nantinya dalam menjalankan kepemimpinan bisa mengenali UII lebih jauh lagi. Sedapat mungkin setiap pimpinan dapat bersikap bijaksana. Mohon pertolongan Allah SWT dalam segala urusan yang diperlukan.
Bersikap tegas saat diperlukan, cerahkan wajah, dan lembutkan sikap, sehingga diharap dapat tercipta pimpinan-pimpinan yang terbaik. Fathul berpesan tentang problematika yang sudah menanti dan tidak jarang karena gagal mengenal budaya.
Baik itu di tingkat fakultas maupun di tingkat universitas. Ia melihat, setiap permasalahan yang ada harus disikapi dengan bijaksana. Perbedaan pendapat jadi sesuatu yang lumrah dan perlu diolah untuk menghasilkan ide baru yang relevan.
Kemudian, perhatian kepada mahasiswa merupakan hal-hal yang sangat penting ke depan. Artinya, dekan dan wakil dekan harus siap mendampingi mereka, sehingga jadi aktor luar biasa nantinya. Ia menekankan, tantangan ke depan tidak ringan.
"Kami di Rektorat mengundang para dekan dan wakil dekan untuk berikhtiar lebih jauh, untuk UII yang lebih maju ke depannya," ujar Fathul.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf (YBW) UII, Drs Suwarsono Muhammad, menyampaikan selamat kepada pimpinan-pimpinan yang terpilih. Ia berpesan, tantangan yang ada sedapat mungkin harus direspons dengan baik.
Perlu lebih akseleratif merespons berbagai tantangan, tidak cuma skala dunia tapi Indonesia. Suwarsono berharap, dalam menjalani amanah sedapat mungkin memberikan hasil yang konkrit. Raih kemenangan kecil tapi riil, yang bisa dilihat siapapun.
"Jadilah kita masing-masing sesuai jati diri, dengan begitu kita bisa berkomunikasi lebih baik karena komunikasi yang baik merupakan kunci keberhasilan," katanya.