Idul Adha di China Diperkirakan Berbeda, Masjid Tetap Tutup

Idul Adha diperkirakan akan berbeda di setiap provinsi atau kota di China

ANTARA/M. Irfan Ilmie
Jatuhnya Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah di China diperkirakan akan berbeda di setiap provinsi atau kota/daerah setingkat provinsi.
Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Jatuhnya Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah di China diperkirakan akan berbeda di setiap provinsi atau kota/daerah setingkat provinsi. Asosiasi Muslim China, Senin (4/7/2022), menyebutkan bahwa Lebaran Qurban tahun ini di China ada yang dirayakan pada Sabtu (9/7), namun ada juga yang Ahad (10/7).

"Guerbang Jie (Festival Qurban) di Beijing tanggal 10 Juli," kata seorang imam masjid di Beijing.

Namun beberapa umat Islam di Daerah Otonomi Qinghai akan merayakan Idul Fitri pada Sabtu (9/7). "Sayangnya untuk Idul Adha tahun ini kami belum bisa menyelenggarakan shalat Id karena masjid-masjid di Beijing masih tutup akibat pandemi," kata seorang pengurus asosiasi Muslim di Beijing.

Sementara itu, Asosiasi Muslim China (CMA) Taiwan menetapkan Idul Adha pada Sabtu (9/7), sedangkan Jepang pada Ahad (10/7). Di China, khususnya di daerah-daerah kantung Muslim, seperti Xinjiang, Qinghai, dan Ningxia, Idul Adha biasa dirayakan secara besar-besaran. Mereka merayakannya dengan memotong hewan qurban dan membagikannya kepada komunitasnya.

Perayaan Idul Qurban di China lebih semarak dibandingkan dengan Idul Fitri. Tradisi Guerbang Jie atau Hari Raya Idul Adha sangat dikenal oleh masyarakat China secara umum. Namun karena beberapa daerah masih menerapkan protokol kesehatan antipandemi Covid-19 secara ketat, maka shalat Idul Adha di masjid-masjid China ditiadakan seperti halnya Idul Fitri dua bulan yang lalu.


sumber : Antara / Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler