Imam Sholat Berjamaah, Perhatikan Adab Ini

Salah satu adab bagi seorang imam sholat adalah yang meringkas bacaan sholatnya.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Jamaah melaksanakan ibadah Sholat Jumat di Masjid Raya Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jumat (11/3/2022). Imam Sholat Berjamaah, Perhatikan Adab Ini
Rep: Imas Damayanti Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain perlu memperhatikan syarat-syarat untuk menjadi imam, seorang Muslim yang hendak memimpin sholat berjamaah hendaknya juga perlu memperhatikan adab ketika menjadi imam berjamaah. 

Baca Juga


Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah menjelaskan, salah satu adab bagi seorang imam sholat adalah yang meringkas bacaan sholatnya. Dalam hal ini Anas bin Malik berkata, "Aku tidak pernah bersembahyang di belakang seseorang yang lebih ringkas sembahyangnya tetapi lebih sempurna selain Rasulullah SAW,". 

Selain itu, seorang imam juga dianjurkan tidak memulai sholat dengan takbiratul ihram sebelum muadzin menyelesaikan iqamahnya dan sebelum shaf dirapikan. Seorang imam sholat juga hendaknya mengangkat suaranya dengan takbir dan makmum jangan mengangkat suaranya kecuali sekadar terdengar kepada dirinya sendiri. 

Adab seorang imam juga termasuk dalam hal niat. Imam hendaknya berniat menjadi imam agar ia mendapat pahala berjamaah.

Jikalau imam tidak berniat menjadi imam dan makmum di belakang berniat mengikuti imam, maka sholatnya sah dan mereka mendapat pahala. Akan tetapi, menurut Imam Al Ghazali, imam yang demikian tidak mendapat pahala sholat berjamaah. 

Kemudian, imam juga dianjurkan merendahkan suara ketika membaca doa iftitah dan seperti halnya orang yang sholat sendirian. Maka hendaknya imam meninggikan suaranya ketika membaca Surah Al Fatihah dan surah yang setelahnya pada sholat Subuh dan dua rakaat awal pada sholat Maghrib dan Isya. 

Dan begitulah pula orang yang sholat sendirian. Maka hendaknya imam meninggikan suaranya dengan berkata 'Amin' pada mana-mana rakaat yang diharuskan meninggikan suara dalam bacaan. Dalam hal yang demikian, makmum hendaknya menyertai imamnya meninggikan suara dalam bacaan 'Amin'. 

Kemudian, imam juga hendaknya berdiam selepas membaca surah Al Fatihah untuk dapat mengambil nafas dengan sempurna. Dan hendaknya makmum mengambil peluang masa berdiam imam ini untuk membaca Surah Al Fatihah, maka demikian makmum akan dapat sepenuhnya mendengarkan bacaan imam, dan makmum jangan membaca surah kecuali bila ia tidak mendengar bacaan imamnya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler