Asing Lepas Saham Bank, IHSG Berbalik Arah ke Zona Positif
IHSG ditutup menguat ke posisi 6.703 setelah enam hari beruntun di zona merah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan Selasa (5/7/2022). IHSG ditutup menguat sebesar 0,97 persen ke posisi 6.703 setelah enam hari beruntun tertahan di zona merah.
Seluruh sektor mengalami penguatan yang dipimpin oleh sektor konsumen non-primer, lalu diikuti sektor teknologi, primer, kesehatan, keuangan, properti & real estate, infrastruktur, barang baku, transportasi & logistik, industri serta energi.
Beberapa saham blue chip masuk jajaran top gainers antara lain ITMG yang terbang nyaris 10 persen, HRUM melesat 8,70 persen, UNTR melompat 5,47 persen. Selain itu, MDKA, MEDC, TOWR, ANTM, ADRO dan ADMR juga mengisi daftar top gainers.
Di sisi lain, investor asing membukukan aksi jual bersih hingga Rp 1,1 triliun di semua pasar. Investor asing banyak melepas saham emiten perbankan jumbo seperti BBRI, BBCA, BMRI dan BBNI. Meski demikian, saham keempat bank sukses menembus zkna positif.
Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan sentimen eksternal dan internal memberikan katalis positif terhadap IHSG hari ini. Dari eksternal, indeks pasar saham regional Asia mayoritas menguat ditopang rilis indeks The Caixin China General Services yang melonjak menjadi 54,5 pada Juni 2022 dari 41,4 pada Mei.
"Pasar menilai kondisi ini seiring dengan membaiknya situasi Covid-19 dan penerapan paket langkah-langkah untuk mendukung pemulihan ekonomi," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Selasa (5/7/2022).
Sementara dari dalam negeri, Lembaga Pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada BBB (Investment Grade) dengan outlook stabil pada 4 Juli 2022.
Peringkat ini menujukkan terjaganya stabilitas eksternal Indonesia yang didukung oleh momentum pemulihan ekonomi yang terus berlanjut dan perbaikan postur fiskal. Hal ini memberikan indikasi bahwa Indonesia masih memiliki daya tarik investor untuk berinvestasi di dalam negeri.