Gerindra Ngaku Sudah Kantongi Nama Bakal Cawapres Prabowo

Partai Gerindra akan menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) pada akhir Juli.

Republika/Febrianto Adi Saputro
Ilustrasi. Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, partainya telah mengantongi nama-nama bakal cawapres.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, partainya memiliki mekanisme dalam penentuan nama calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto. Kendati demikian, ia menyebut bahwa Partai Gerindra telah mengantongi nama-nama bakal cawapres.

Baca Juga


"Saya tidak bisa bilang sekarang, karena takut melanggar aturan yang ada. Kemarin kita bilang bahwa sudah ada yang kita kantongin, itu betul sudah ada," ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/7).

Ditanya apakah bakal cawapres dari Prabowo berasal dari partai politik? Dasco mengatakan, ia tak ingin menjawab pertanyaan tersebut. Namun, ia menjelaskan sekali lagi, Partai Gerindra memiliki mekanisme dalam menentukan cawapres.

"Jadi kalau soal cawapres, ya kita harus patuh pada mekanisme partai anggaran dasar yang diberlakukan Gerindra," ujar Dasco.

Terdekat, Partai Gerindra akan menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) pada akhir Juli mendatang. Salah satu agenda forum tersebut adalah menanyakan kesediaan Prabowo untuk didorong sebagai capres untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Setelah Rapimnas kita akan umumkan Prabowo sebagai capres dari Gerindra, setelah itu kami selenggarakan lagi satu forum sesuai dengan anggaran dasar anggaran rumah tangga. Setelah itu, untuk mengumumkan soal calon wakil presiden," ujar Wakil Ketua DPR itu.

Pengamat politik sekaligus Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan salah satu magnet bagi para tokoh politik. Alasannya, Prabowo memiliki parpol dan elektabilitas tinggi.

Dia menilai, Prabowo memiliki dua hal yang dapat menjadi magnet politik, yakni tingkat keterpilihan tinggi serta memiliki partai politik. Meskipun suatu sosok memiliki elektabilitas tinggi tetapi tidak mempunyai partai politik, hal itu tentu belum bisa menjadi magnet politik.

"Bahasa saya itu menjadi magnet karena ada dua sisi dimiliki oleh Prabowo, sementara yang dimiliki oleh tokoh potensial lainnya hanya memiliki satu sisi. Nama besar seperti Ganjar (Pranowo) dan Anies (Baswedan) siapa yang memastikan dia akan maju," ujar Arif. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler