Transaksi Digital Makin Masif, Perhatikan Perlindungan Data Pribadi
Masyarakat perlu memahami terkait keamanan digital terutama identitas digital seperti data pribadi yang bisa disalahgunakan orang lain.
Menurut survei We Are Social dan HootSuit tahun 2022, ada sebanyak 204,7 juta pengguna internet yang setara dengan 73,7% dari populasi penduduk Indonesia. Masyarakat menggunakan internet untuk mencari informasi, bermain media sosial, hingga bertransaksi di loka pasar atau marketplace.
"Di sisi lain, tingginya aktivitas digital juga membuka potensi buruk. Penipuan dan pencurian akun sering terjadi," kata Praktisi-Konsultan IT Ary Sunaryo saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Rabu (6/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Baca Juga: Mari Penuhi Ruang Digital dengan Semangat Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
Oleh karena itu, lanjut Ary, masyarakat perlu memahami terkait keamanan digital terutama identitas digital. Identitas digital seperti data pribadi merupakan setiap data tentang kehidupan seseorang yang dapat diidentifikasi atau dikombinasikan langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik atau non elektronik.
Data pribadi sangat penting untuk dilindungi karena bisa menjadi potensi untuk kejahatan digital seperti penipuan. Bukan hanya itu, data pribadi yang terekspos di media sosial juga bisa menyebabkan diskriminasi dan prasangka buruk.
Karena itu, data pribadi seperti KTP, Kartu Keluarga, nama lengkap, nomor telepon, unggahan foto pribadi anak, termasuk data riwayat kesehatan bahkan lokasi rumah dan kantor jangan sembarangan diunggah. Data pribadi bisa digunakan secara tidak bertanggung jawab jika tersebar. Setiap orang hendaknya lebih bijak saat mengunggah sesuatu terkait data pribadi.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Swiss German University, Loina Lalolo Krina dan Pengurus Relawan TIK Surabaya, Esti Srijani, serta Praktisi-Konsultan IT Ary Sunaryo. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.