Kenaikan Harga Rumah di Jabodetabek Tertinggi, Tangerang Capai 24,5 Persen
Harga rumah setiap tahun mengalami kenaikan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengungkapkan masyarakat Indonesia akan makin sulit memiliki rumah. Hal ini dikarenakan harga rumah setiap tahun mengalami kenaikan.
Tak hanya itu, pemicu lainnya kenaikan harga tanah yang menjadi pokok sektor perumahan bisa membuat generasi muda semakin sulit membeli rumah sendiri.
Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan harga rumah memang selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Penyebab harga rumah selalu naik diantaranya terjadinya inflasi, ketersediaan tanah yang tak pernah bertambah, sementara jumlah penduduk terus bertambah dan kenaikan harga bahan bangunan.
"Berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index, indeks harga rumah dalam tiga tahun terakhir meningkat 10 persen. Walaupun sempat mengalami perlambatan akibat pandemi pada 2020-2021, tapi tren peningkatan harga kembali berlanjut pada 2022 dengan kenaikan lima persen secara tahunan," ujarnya dalam riset Rumah.com, Kamis (14/7/2022).
Rumah.com Indonesia Property Market Index juga mengungkap tingkat kenaikan harga terjadi lebih besar lagi di area Jabodetabek, kenaikan harga mencapai 11,5 persen di Tangerang Selatan, 24,5 persen di Kabupaten Tangerang, 8,5 persen di Kabupaten Bogor, dan 7,5 persen di Kota Depok terutama didorong oleh area-area idaman yang menjadi incaran pencari rumah.
Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) tersebut memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 700 ribu listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.