Vanity Fair Lebih Soroti Hubungannya dengan Harry daripada Kiprahnya, Meghan Markle Marah
Meghan Markle menjadi model cover Vanity Fair pada September 2017.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kegembiraan Meghan Markle berada di sampul majalah Vanity Fair berubah menjadi kemarahan setelah membaca artikel tentangnya malah lebih menyoroti hubungannya dengan Pangeran Harry daripada kiprahnya dalam dunia seni peran dan kegiatan filantropinya. Hal ini diungkap dalam sebuah buku tentang pasangan kerajaan tersebut.
Dalam Revenge: Meghan, Harry and the war between the Windsors, jurnalis Inggris Tom Bower mengatakan bahwa Meghan sangat gembira ketika majalah itu setuju untuk mengangkat cerita tentang dia dan menempatkannya di sampul edisi September 2017.
Akan tetapi, Vanit Fair justru menggunakan tajuk "She’s Just Wild About Harry". Beritanya lebih fokus kepada hubungan asmaranya dengan Harry dan mengesampingkan pekerjaannya sebagai aktivis serta filantropi. Meghan pun sangat marah.
Menurut Bower, Meghan telah diwanti-wanti oleh tim public relations Harry untuk menghindari topik sensitif, termasuk Donald Trump, ras, dan hubungannya dengan sang pangeran. Meghan pun telah meyakinkan Harry bahwa artikel itu akan fokus pada perayaan episode ke-100 Suits, acara TV yang diperankannya di Toronto, tempat wawancara dilakukan.
"Sunshine Sachs, agen public relations, telah menuntut agar majalah tersebut memenuhi persyaratan Meghan bahwa dia ditampilkan sebagai seorang filantropis dan aktivis, tapi Vanity Fair mengesampingkan itu," tulis Bower, seperti dilansir Page Six, Ahad (17/7/2022).
Meski begitu, ketika editor kontributor Vanity Fair, Sam Kashner, bertanya kepada Meghan tentang hubungannya dengan Harry, dia menjawab dengan lugas, "Kami adalah pasangan. Kami sedang jatuh cinta". Kashner mengaku belum pernah mendengar tentang Meghan atau Suits..
"Saya yakin akan ada saatnya kita harus maju, menampilkan diri sendiri dan memiliki cerita untuk ditulis. Dan saya harap mereka mengerti bahwa ini adalah waktu saya," kata Markle dalam artikel tersebut.
Bower menulis bahwa wawancara itu memicu reaksi sensasional, yakni Meghan telah menggunakan hubungannya dengan Harry untuk mempromosikan dirinya sendiri. "Hollywoodisasi keluarga kerajaan telah menyegel nasib Meghan sebagai tunangan Harry," kata Bowel.