Siapkan SDM di Bidang Teknologi, Universitas BSI Sukabumi Persiapkan Uji Sertifikasi
Sertifikasi akan membuktikan mahasiswa memiliki kompetensi yang diperlukan perusahaan
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sertifikat kompetensi memiliki banyak keuntungan baik bagi pemiliknya maupun perusahaan yang akan mempekerjakan SDMnya di kemudian hari. Salah satu persyaratan terpenting untuk melamar pekerjaan di perusahaan tertentu adalah memiliki sertifikat kompetensi. Sertifikat ini akan membuktikan bahwa mahasiswa memiliki kompetensi yang diperlukan untuk perusahaan.
Berangkat dari hal itu, Program Studi Sistem Informasi Akuntansi Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Sukabumi memberikan pembekalan sertifikasi kompetensi programmer yang digelar secara daring, via Zoom pada Kamis (14/7/2022) kepada mahasiswa, sebelum mereka mengikuti uji kompetensi programmer yang akan digelar kemudian.
Hadir sebagai narasumber, Rizal Amegia Saputra selaku Dosen Universitas BSI sekaligus Assesor Kompetensi dari LSP BSI, memberikan materi pembekalan untuk persiapan mahasiswa mengikuti ujian sertifikasi kompetensi.
“Di Era Society 5.0 ini, manusia hidup berdampingan dengan robot, dengan kata lain dibantu oleh teknologi. Maka dari itu, Indonesia akan membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) ahli di bidang ilmu teknologi pada 2030 sebanyak 27 ribu orang. Sayangnya suplai talenta digital dari mahasiswa masih sangat terbatas. Sehingga perusahaan harus bersaing untuk mendapatkan tenaga IT terbaik,” jelasnya.
Menurutnya, sertifikat kompetensi yang telah berlisensi BNSP ini, diharapkan akan memberikan kemudahan bagi mahasiswa Universitas BSI dalam memperoleh pekerjaan di bidang IT.
Ia menambahkan, kegiatan pembekalan ini, diharapkan dapat memberikan ilmu, sekaligus bekal untuk mengerjakan soal Sertifikasi dan Uji Kompetensi Skema Programmer, dan mempermudah mahasiswa agar mendapatkan nilai serta predikat yang diharapkan.
“Sertifikasi kompetensi ini dapat membantu tenaga profesi dalam merencanakan kariernya dan mengukur tingkat pencapaian kompetensi, dalam proses belajar di lembaga formal maupun secara mandiri,” ujarnya.