Dubes Djumala: Paskibraka Garda Terdepan Aktualisasi Pancasila

Anggota Paskibraka harus mampu menunjukkan keteladanan mereka menerapkan Pancasila

istimewa
Dr. Darmansjah Djumala, MA pada acara Pembinaan Ideologi Pancasila bagi Paskibraka Tahun 2022 di Aula Sarbini, Taman Wiladatika, Cibubur, Depok.
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebagai generasi muda pilihan dari berbagai daerah, Paskibraka dituntut untuk dapat menjadi teladan dalam mengarusutamakan Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan."Kalian adalah garda terdepan dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kegiatan kemasyarakatan”, kata Dr. Darmansjah Djumala, MA pada acara Pembinaan Ideologi Pancasila bagi Paskibraka Tahun 2022 di Aula Sarbini, Taman Wiladatika, Cibubur, Depok.

Baca Juga


Dubes Djumala, yang kini menjabat Dewan Pakar Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) mengatakan bahwa setelah mengemban tugas pengibaran Bendera Pusaka 17 Agustus nanti, anggota Paskibraka akan menjadi Duta Pancasila.  Dengan status itu, anggota Paskibraka harus mampu menunjukkan keteladanan mereka dalam merefleksikan nilai-nilai Pancasila dalam  setiap ruang dan waktu.

Dalam pembekalannya yang bertajuk “Pancasila dalam Wawasan Kebangsaan dan Kewarganegaraan”, Dubes Djumala yang pernah menjabat Duta Besar untuk Austria dan PBB di Vienna,  menegaskan bahwa Pancasila sudah teruji oleh dinamika politik internasional. Berbagai gejolak politik dunia sudah memporakporandakan banyak negara. Pertikaian etnik, suku dan agama yang berujung pada perang saudara membuat banyak negara mengalami disintegrasi dan kehancuran.

Diungkapkan  Djumala, pergolakan politik berlatar etnik, suku dan agama ini disebabkan oleh absennya nilai yang menghargai keberagaman dan perbedaan sesama anak bbangsa. Sejarah membuktikan ditengah gejolak politik global itu Indonesia tetap utuh dan solid sebagai bangsa dan negara. Itu tidak lain karena bangsa Indonesia tetap  committed dengan Pancasila sebagai ideologi negara. Oleh karena itu Paskibraka harus meyakini betul bahwa Pancasila yang mengandung nilai gotong-royong, musyawarah  dan kemanusiaan harus menjadi bintang penuntun dalam gerak-tindak berbangsa dan bernegara. 

Menghargai keberagaman dan perbedaan adalah kunci bagi keutuhan negara dan persatuan bangsa. Merayakan perbedaan dan keberagaman sejatinya adalah wujud nasionalisme/wawasan kebangsaan Indonesia. Nasionalisme Indonesia mulanya memang berakar dari sikap anti-kolonialisme dan pro-kemerdekaan dan kedaulatan. 

Tapi sesuai ajaran Bung Karno, nasionalisme Indonesia itu berdimensi kemanusiaan (internasionalisme). Ditegaskan oleh Dubes Djumala, yang pernah menjadi Kepala Sekretariat Presiden/Sekretaris Presiden Joko Widodo, generasi muda harus meresapi bahwa jika kita memang punya jiwa nasionalisme, maka kita harus juga punya rasa kemanusiaan. Menghargai keberagaman dan perbedaan sesama anak bangsa adalah wujud kemanusiaan.

Paskibraka adalah pemuda/i Indonesia yang diseleksi secara ketat dari berbagai daerah yang bertugas mengibarkan Bendera Pusaka pada acara puncak HUT Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, setiap 17 Agustus. Sejak dua tahun terakhir para anggota Paskibraka memperoleh pembekalan materi PIP (Pedoman Ideologi Pancasila)  sesuai amanat dan implementasi Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2021 dan Peraturan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pembinaan Ideologi Pancasila pada Generasi Muda melalui Program Pasukan Pengibar Bendera Pusaka serta yang terbaru Peraturan Presiden Nomor 51 tahun 2022 tentang program paskibraka.

Setelah melaksanakan tugas sebagai pengibar Bendera Pusaka mereka akan dilantik sebagai Duta Pancasila, yang akan menjadi teladan bagi generasi muda dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler