Sutradara Zack Snyder Dikabarkan Ancam Produser Justice League
Lebih dari 20 orang yang terlibat dengan Justice League diwawancarai.
REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES – Film Justice League yang dirilis pada 2017 tak lepas dari masalah. Film senilai 300 juta dolar AS itu hanya meraup 657 juta dolar AS di box office. Sebagian besar kesalahan dilimpahkan kepada sutradara Zack Snyder yang meninggalkan Justice League setelah tragedi keluarga.
Seiring waktu, Warner Bros disebut-sebut menjadi "penjahat" nyata dengan pendekatan mereka dalam menangani alam semesta DC dan mencoba meniru Marvel. Snyder akhirnya harus mempresentasikan pandangannya tentang versi director’s cut dari film Justice League yang ditayangkan perdana pada 2021.
Snyder mengaitkan film tersebut dengan dukungan dan petisi para penggemar yang sempat viral yaitu #RestoreTheSynderVerse. Namun sebuah kabar terbaru dari Rolling Stone mengungkap, sutradara itu memaksa Warner Bros merilis Justice League Snyder Cut, bahkan melayangkan ancaman jika dia tidak mendapatkan apa yang diinginkannya.
Zack Snyder dikabarkan menyalahkan produser Geoff Johns dan Jon Berg karena mengambil alih DC Universe darinya pada 2016, mungkin setelah kekecewaan Batman v Superman: Dawn of Justice, dan ingin nama mereka dihapus dari kredit Snyder Cut. Setelah tidak berhasil menekan studio melalui agennya, Snyder sendiri dilaporkan yang mengancam seorang eksekutif WB.
"Geoff dan Jon menyeret kaki mereka untuk menampilkan nama mereka di film saya. Sekarang, saya akan menghancurkan mereka di media sosial,” kata Snyder seperti dilansir Movie Web, Rabu (20/7/2022).
Rolling Stone telah memverifikasi klaim dari berbagai sumber yang bekerja di Justice League. Snyder juga mengakui, dia dan istrinya meminta studio campur tangan hanya setelah permohonan pribadi kepada Johns dan Berg diabaikan. Pasangan ini akhirnya dihapus dari kredit setelah reaksi daring dari penggemar.
Snyder menyatakan, baik dia maupun istrinya Deborah, tidak pernah mengatakan sesuatu yang negatif tentang Geoff Johns atau Jon Berg di media sosial atau dalam wawancara. Mereka hanya mengatakan, ingin nama pasangan itu dihapus dari Justice League karena ini bukan film yang mereka kembangkan.
Lebih dari 20 orang yang terlibat dengan Justice League diwawancarai oleh Rolling Stone. Hampir semuanya mempunyai gambaran yang sama sekali berbeda tentang Snyder daripada yang diyakini para penggemarnya. Tampaknya sutradara itu bukan Joss Whedon, tapi dia juga bukan orang suci.
Menurut laporan, Snyder menggerakan petisi untuk memengaruhi studio untuk merilis versi Justice League-nya. Mengingat akuisisi AT&T atas Warner Media, skandal casting CEO Kevin Tsujihara, dan kehadiran layanan streaming HBO Max, Warner Bros terpaksa tunduk pada tuntutan Snyder.
Namun Snyder dikabarkan terus mengajukan lebih banyak tuntutan, bahkan memaksa studio untuk mengubah ketentuan kesepakatannya. Justice League Reshoots yang dilakukan Snyder di halaman belakang rumahnya di tengah pandemi tidak disetujui oleh WB dan melanggar protokol Covid-19. Plus, Martian Manhunter awalnya tidak ada dalam film tersebut, namun Snyder mengancam akan menghapus cuplikan lain dari film tersebut jika Manhunter digeser.
Snyder membantah semua klaim itu dan merilis pernyataan yang mengatakan bahwa laporan itu tidak berdasar. “Sebagai seorang seniman, puas rasanya bisa mewujudkan visi dalam berkarya dan itu bisa diterima dengan baik. Saya berterima kasih kepada fandom dan Warner Bros. Memikirkan hal negatif dan rumor tidak ada manfaatnya bagi siapapun. Jika ini memang artikel yang seimbang, saya berharap semua hal baik yang telah dilakukan fandom terwakili," jelas Snyder, merujuk pada berbagai amal yang didukung oleh gerakan #ReleasetheSnyder Cut.