Dorong UMKM Daerah, BCA Syariah Danai BUMDes Kalimantan Timur

Kolaborasi tersebut diharap mendorong sektor UMKM di daerah.

Republika/Putra M. Akbar
Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum (kedua kanan) bersama Direktur BCA Syariah Lukman Hadiwijaya (kanan) berbincang dengan nasabah di Kantor Cabang BCA Syariah, Jatinegara, Jakarta, (5/4)/2022). PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) menandatangani kerja sama akad pembiayaan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tepian Bina Bersama Kalimantan Timur.
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) menandatangani kerja sama akad pembiayaan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tepian Bina Bersama Kalimantan Timur. Penandatanganan ini dilakukan untuk pemberian fasilitas pembiayaan investasi dengan akad murabahah atau jual beli sebesar total Rp 25 miliar.

Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan, pembiayaan tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan investasi dan peralatan usaha. Kolaborasi tersebut diharap mendorong sektor UMKM di daerah.

"Pembiayaan ini merupakan wujud implementasi fungsi intermediasi perbankan syariah dan penerapan keuangan berkelanjutan yang inklusif khususnya untuk kegiatan usaha berkelanjutan segmen mikro kecil dan menengah (UMKM)," kata Yuli dalam keterangan pers, Kamis (21/7/2022).

Sampai dengan Juni 2022, BCA Syariah membukukan peningkatan penyaluran di semua segmen pembiayaan. Portofolio pembiayaan BCA Syariah tercatat sebesar Rp 7,1 triliun atau meningkat sebesar 19,6 persen secara //year on year// (YoY).

Sementara pembiayaan UMKM di Juni 2022 tercatat sebesar Rp 1,7 triliun, meningkat sebesar 48,2 persen secara tahunan. Jumlah tersebut menempati porsi 24,2 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA Syariah.

Sampai dengan Juni 2022, total Aset Bank BCA Syariah telah mencapai Rp 10,97 triliun atau mengalami pertumbuhan 12,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Pembiayaan BCA Syariah mencapai Rp7,0 triliun tumbuh 19,62 persen (yoy).

Non Performing Financing (NPF) terjaga pada posisi yang rendah dan sehat yaitu 1,38 persen secara gross dan 0,01 persen secara net. Sementara, Dana Pihak Ketiga mencapai Rp 7,9 triliun atau tumbuh 16,33 persen (yoy).

Baca Juga


 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler