Azyumardi Azra: Islam Indonesia Punya Peran Bangun Tatanan Dunia Berkeadilan
Islam Indonesia yang toleran, sangat cocok untuk disebarkan ke penjuru dunia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar UIN Jakarta, Prof. Dr. H. Azyumardi Azra, M.Phil., M.A., C.B.E, mengatakan bahwa Indonesia mempunyai peran sangat strategis dalam membangun tatanan dunia yang berkeadilan. Sebab, karakter keislaman yang dimiliki Indonesia bisa mengakomodasi semua keragaman.
‘’UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai kampus di bawah Kementerian Agama juga mestinya bisa berperan aktif dan mendukung pemerintah Indonesia dalam misi diplomatik kenegaraan di tingkat regional dan global,’’ kata Azyumardi, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (21/7/2022).
Azyumardi yang menjabat Ketua Dewan Pers periode 2022-2025 ini mengatakannya dalam acara ‘Seminar Internasional Pendidikan Perdamaian: Peran Islam Indonesia dalam Tatanan Dunia Berkeadilan’. Seminar yang digelar di Auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, pada Rabu tersebut menghadirkan narasumber utama yaitu Presiden Republik Demokratik Timor Leste, Dr. José Ramos-Horta yang juga peraih Nobel Perdamaian tahun 1996.
Narasumber lainnya yakni Guru Besar UIN Jakarta sekaligus aktivis filantropi Islam, Prof. Amelia Fauziah, M.A., Ph.D. Ada juga tokoh muslim Timor Leste, Dr. Arif Abdullah Sagran, M.Si., yang hadir sebagai pembicara.
Arif Abdullah menilai pendidikan dan ilmu pengetahuan menjadi kunci untuk mewujudkan perdamaian dan peradaban umat Muslim. ‘’Di zaman serba modern ini, pendidikan amatlah berperan penting. Ilmu pengetahuan saja tidak cukup,’’ kata tokoh Muslim Timor Leste tersebut. ‘’Ilmu pengetahuan di berbagai bidang yang ditambah dengan teknologi, harus dimunculkan berupa inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi kemanusiaan.’’
"Islam Indonesia yang bercorak wasathiyah dan toleran adalah karakter Islam Indonesia yang sangat cocok untuk disebarkan ke penjuru dunia,'' ujar Amelia.
''Selain itu, kita punya kekuatan soft diplomacy dalam misi kemanusiaan. Dalam konteks saya (Social Trust Fund) adalah membantu sesama,'' ujarnya. ''Misi kemanusiaan adalah cara untuk mewujudkan perdamaian dunia.''
Acara seminar internasional ini diinisiasi oleh Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Acara yang didukung oleh rektorat tersebut berlangsung meriah dengan lebih dari 500 peserta dari delegasi mahasiswa dan dosen UIN Jakarta serta masyarakat umum hadir secara luring.
Sementara, sebanyak 600 peserta ikut menghadiri secara daring. Nuansa budaya mewarnai sepanjang acara dengan tampilnya karawitan dan degung dari Pojok Seni Tarbiyah serta tarian dari Balangga Carika HMPS PBSI UIN Jakarta.