Terasa di Gigi, Dua Keluhan Ini Jadi Gejala Kanker Kepala dan Leher

Kanker kepala dan leher dapat terjadi di mulut, leher, tenggorokan, atau wajah.

Republika/Musiron
Sakit gigi (ilustrasi). Gejala kanker kepala dan leher bisa terasa di gigi.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menemukan kanker sejak dini bisa meningkatkan harapan hidup pasien dan kemungkinan keberhasilan pengobatan. Namun, keberadaan kanker sering kali tak disadari dengan cepat karena gejalanya yang beragam.

Salah satu jenis kanker yang memiliki gejala yang beragam adalah kanker kepala dan leher. Kanker kepala dan leher merupakan jenis kanker yang terjadi di mulut, leher, tenggorokan, atau wajah.

Sekitar 90 persen dari seluruh kasus kanker kepala dan leher adalah kanker mulut. Sedankan kanker esofagus, kanker tiroid, kanker otak, dan kanker mata tidak termasuk ke dalam jenis kanker kepala dan leher.

Konsultan bedah mulut dan maksilofasial, Alastair Fry, mengungkapkan bahwa kanker kepala dan leher bisa muncul dengan cara yang berbeda-beda pada tiap pasien. Oleh karena itu, gejala yang muncul pun ikut beragam.

Dua gejala kanker kepala dan leher yang menurut Fry patut diwaspadai bisa mengenai gigi. Salah satu dari gejala ini adalah rasa kebas pada gigi. Gejala lainnya adalah gigi goyah. Kemunculan kedua gejala ini sering kali dianggap sebagai masalah gigi biasa.

Selain gejala pada gigi, kanker kepala dan leher bisa memunculkan beberaga gejala klasik lain. Sebagian di antaranya adalah kemunculan benjolan atau rasa nyeri di area mulut atau leher yang terus muncul selama beberapa pekan.

"(Gejala utamanya adalah) kemunculan bercak putih atau sariawan di mulut, atau benjolan di mulut atau leher, kesulitan menelan, atau perubahan suara," jelas Fry, seperti dilansir Express, Jumat (22/7/2022).

Dengan mengenali gejala dan memeriksakannya ke dokter, kanker kepala dan leher bisa ditemukan lebih dini. Fry mengatakan kondis kanker kepala dan leher akan jauh lebih baik bila diobati pada stadium awal.

Baca Juga


Fry juga menganjurkan masyarakat untuk memeriksakan gigi dan mulut secara rutin ke dokter gigi setiap enam bulan. Menurut Fry, banyak kasus yang ditemukan ketika pasien sedang memeriksakan gigi dan mulut mereka ke dokter.

"Banyak pasien yang kami temui dirujuk kepada kami oleh dokter gigi," jelas Fry.

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker kepala dan leher. Faktor risiko utama dari penyakit ini adalah kebiasaan merokok, banyak minum alkohol, dan mengunyah tembakau.

Pengobatan untuk kanker kepala dan leher bisa dikatakan cukup rumit. Alasannya, pengobatan ini melibatkan tim dari lintas disiplin ilmu.

Meski begitu, pengobatan utama yang biasanya dilakukan adalah operasi dengan kemungkinan tambahan radioterapi. Jenis pengobatan akan ditentukan berdasarkan kondisi tiap pasien.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler