Alergi Debu dan Cuaca Dingin, Ririn Ekawati Sering Bersin

Kedua anak Ririn Ekawati juga memiliki alergi.

Tangkapan layar webinar
Figur publik Ririn Ekawati menjadikan obat antialergi yang tak menimbulkan kantuk sebagai barang yang wajib dibawanya.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Figur publik Ririn Ekawati pernah memiliki pengalaman tidak mengenakkan gara-gara alergi yang dia idap. Pemeran film Di Balik 98 itu alergi terhadap paparan debu, cuaca dingin, serta hidangan laut yang tidak segar. Ketika kondisi tubuhnya kelelahan, alerginya lebih mudah kambuh.

"Waktu kerja di luar ruang, traveling, bersin melulu. Suasana kerja jadi enggak nyaman. Setiap mau datang ke suatu tempat jadi overthinking, nanti kalau alergi kambuh gimana ya," kata Ririn pada webinar #RedakanAlergimuBestie besutan Bayer sekaligus peluncuran produk Claritin, dikutip Senin (25/7/2022).

Biasanya, ketika alerginya kambuh dan tak tertahankan, Ririn langsung berkonsultasi dengan dokter dan mendapat obat resep. Akan tetapi, beberapa kali dia harus bertugas ke daerah terpencil yang susah sinyal dan terkendala menghubungi dokternya.

Sejumlah alerginya pun langsung timbul. Suatu ketika, Ririn syuting di daerah pegunungan yang sangat berdebu. Dia langsung saja bersin-bersin disertai mata berair dan kulit memerah. Selain itu, obat alergi yang biasanya dia minum menyebabkan kantuk.

"Punya pengalaman dari Banyuwangi harus ke Bali, jalanan pemandangannya pasti cantik. Tapi karena alergi dan minum obat jadi tidur dan banyak momen terlewatkan," ucap perempuan 40 tahun tersebut.

Baca Juga


Karena itu, Ririn kini beralih ke obat antialergi yang tidak menyebabkan kantuk, yakni yang memiliki kandungan loratadine. Ke mana pun pergi, obat alergi tanpa kantuk itu menjadi barang bawaan yang wajib dia usung, mengingat alergi bisa kambuh sewaktu-waktu.

Dua putri Ririn, yakni Jasmine dan Cattleya, juga mengidap alergi. Jasmine kerap bersin-bersin setiap bangun pagi hingga siang hari, serta alergi pada bulu binatang.

Sementara, kulit Cattleya lekas memerah setiap kali terpapar debu. Itu membuat Ririn harus cermat menjauhkan pemicunya serta melakoni swamedikasi alias pengobatan mandiri.

"Dengan mengenali alergi, termasuk pemicunya, dan melakukan swamedikasi, saya jadi lebih bebas untuk menjalani aktivitas dan  kegemaran traveling, menikmati kuliner khas setempat, dengan menghindari pemicu alergi tentunya," ujar pemilik usaha kuliner gerai kopi "Lain Hati" itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler