Wagub DKI: Citayam Fashion Week Milik Warga, Milik Semua, tak Bisa Diklaim

Pemprov DKI menyediakan enam pengalihlokasian Citayem Fashion Week.

Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah remaja berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Area sekitar taman Stasiun MRT Dukuh Atas menjadi ruang publik favorit yang ramai didatangi oleh kalangan remaja dari daerah pinggiran Ibu Kota. Kedatangan mereka untuk menghabiskan waktu libur sekolah dengan bercengkrama bersama sahabat dan membuat konten media sosial. Republika/Putra M. Akbar
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menanggapi klaim pendaftaran HAKI Citayam Fashion Week oleh pegiat media sosial, Baim Wong. Riza meminta, agar pihak swasta tidak sepatutnya asal mengklaim kegiatan anak-anak di ruang publik.

Nggak bisa main klaim-klaim ya. Itu bahkan bukan milik Pemprov DKI, tapi milik warga, milik kita semua,” kata Riza kepada awak media di Balai Kota, Senin (25/7/2022).

Bukan hanya warga Jakarta dan sekitarnya, lanjut Riza, semua pihak hingga warga asing diperbolehkan untuk datang ke Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Meski demikian, dirinya memang mengajak para elite, perancang busana, hingga swasta ikut berbagi ilmu dalam memajukan fashion show.

Riza menyebut, dalam pendaftaran HAKI oleh perusahaan Baim Wong, PT Tiger Wong Entertainment, tidak izin sama sekali kepada Pemprov DKI Jakarta. “Jadi, memang sekarang zaman sudah berubah luar biasa, kami mengapresiasi. Biasanya dilakukan kalangan tertentu, sekarang semua bisa dan gratis,” tuturnya.

Namun demikian, karena antusias yang terus membludak, kata dia, berakibat pada parkir liar di trotoar dan menghalangi pejalan kaki. Karenanya, Pemprov DKI akan mencarikan alternatif lokasi yang lebih baik.

Riza menambahkan, ada enam lokasi yang memungkinkan pengalihlokasian bagi penyelenggaraan Citayam Fashion Week. Dia menyebut, lokasi pertama paling dimungkinkan berada di Monas, Plaza Selatan. “Selain luas, ada tribunnya juga, bisa duduk-duduk,” kata dia.

Selain lokasi itu, dia juga menyinggung Lapangan Banteng, lalu Taman Ismail Marzuki (TIM) atau Senayan meski harus dikonfirmasi ke Setneg. Tak hanya itu, Kemayoran dinilainya juga bisa menjadi lokasi yang lebih baik. “Atau di Sarinah, jadi bisa tambah keren,” jelas dia.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler