Ilmuwan Temukan Asal Muasal Belerang yang Ada di Bulan Jupiter

Europa, bulan Jupiter diduga merupakan tempat paling menjanjikan untuk kehidupan.

wikipedia
Europa, bulan-nya Jupiter.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani  Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, SAN ANTONIO -- Para peneliti telah memetakan material di bagian belakang bulan Jupiter, Europa. Ilmuwan mengungkapkan bahwa belerang yang terdeteksi di permukaannya kemungkinan berasal dari Io, bulan Jupiter yang lain. Io berukuran besar dan aktif secara vulkanik.

Baca Juga


Ilmuwan menduga-duga bahwa Europa merupakan salah satu tempat paling menjanjikan untuk mencari kehidupan di luar Bumi. Menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble, tim yang dipimpin oleh Southwest Research Institute (SwRI) mengamati Europa dalam panjang gelombang ultraviolet. Dilansir dari Space, Selasa (26/7/2022), upaya ini menghasilkan peta global pertama sulfur dioksida di Europa.

Meskipun ini bukan pertama kalinya senyawa ini terdeteksi di Europa, peta menunjukkan keadaan padat sulfur dioksida dengan cakupan dan resolusi yang lebih baik daripada pengamatan sebelumnya. Konsentrasi bahan juga berkorelasi dengan daerah gelap skala besar baik dalam panjang gelombang tampak maupun ultraviolet.

Temuan tersebut mengungkapkan bahwa belerang kemungkinan meletus dari Io, benda vulkanik paling aktif di tata surya, dan kemudian terionisasi dan terperangkap dalam medan magnet Jupiter. Belerang kemudian diangkut ke Europa , di mana ia bereaksi dengan air di kerak beku bulan es untuk membentuk belerang dioksida.

Namun, ada juga kemungkinan bahwa senyawa tersebut berasal dari bawah permukaan Europa. “Permukaan Europa yang relatif muda terutama terdiri dari es air, meskipun bahan lain telah terdeteksi di seluruh permukaannya,” kata Treacy Becker, ilmuwan planet di SwRI dan penulis utama makalah yang menjelaskan pengamatan UV, dalam sebuah pernyataan.

Konsentrasi belerang dioksida yang lebih besar yang ditemukan di belahan belakang Europa saat mengorbit Jupiter menunjukkan bahwa belerang berasal dari Io.

“Kemungkinan terkonsentrasi di sana karena medan magnet rotasi bersama Jupiter menjebak partikel belerang yang dimuntahkan dari gunung berapi Io dan membantingnya ke bagian belakang Europa," kata Philippa Molyneux, ilmuwan SwRI dan rekan penulis makalah tersebut.

SwRI bermaksud untuk membangun studi ini menggunakan Europa Ultraviolet Spectrograph. Instrumen itu akan mengamati bulan terbesar keempat Jupiter sebagai bagian dari misi Europa Clipper NASA, yang dijadwalkan diluncurkan pada 2024 dan tiba di sistem Jupiter pada 2030.

Para ilmuwan hampir yakin bahwa tersembunyi di bawah permukaan es Europa adalah lautan air asin yang mengandung hampir dua kali lebih banyak air dari semua lautan di Bumi. Bulan Jovian dengan demikian dianggap sebagai salah satu tempat paling menjanjikan untuk mencari kehidupan di luar Bumi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler