IHSG Kembali Tembus 6.900 Terdongkrak Saham Teknologi
Penguatan saham teknologi membuat IHSG bertahan di zona hijau.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan pada pembukaan perdagangan Rabu (27/7/2022). IHSG menguat ke level 6.889,93 dan terus menembus level 6.900 setelah ditutup naik pada perdagangan kemarin.
Penguatan saham teknologi membuat IHSG bertahan di zona hijau dengan BUKA naik 2,14 persen, EMTK naik 1,11 persen dan GOTO naik 1,37 persen. Selain itu, saham 4 bank besar juga kompak menguat di awal perdagangan.
Riset Phillip Sekuritas Indonesia memproyeksi IHSG berpotensi menguat. Menurut riset, pergerakan IHSG masih dipengaruhi sentimen eksternal terutama kebijakan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (the Fed).
"The Fed diproyeksikan menaikkan suku bunga sebesar 75 bps untuk melawan inflasi. Jika benar, maka selama kurun waktu Juni dan Juli, suku bunga acuan naik 150 bps, terbesar sejak dekade 1980an," tulis Phillip Sekuritas dalam risetnya, Rabu (27/7/2022).
Berkaitan dengan resesi, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memperingatkan ekonomi dunia mungkin akan segera menghadapi resesi. IMF meramalkan pertumbuhan ekonomi (GDP) global akan mencapai 3,2 persen di 2002, turun dari proyeksi pada bulan April, 3,6 persen.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun turun 2 bps menjadi 2,8 persen. Kurva selisih imbal hasil antara US Treasury bertenor 2 tahun dan 10 tahun telah bergerak terbalik (inverted) selama lebih dari 2 minggu dan bahklan semakin melebar menjadi -25,7 bps.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah melemah karena investor mengkhawatirkan Tingkat Kepercayaan Konsumen AS yang semakin lemah. Data Consumer Confidence Index (CCI) yang dirilis oleh the Conference Board turun 2,7 poin ke level 95,7 di bulan Juli. Ini adalah level terendah sejak Februari 2021 dan menandakan penurunan selama 3 bulan beruntun.
Harga minyak mentah juga tertekan oleh ekspektasi ada 20 juta barel minyak lagi akan dirilis dari cadangan minyak strategis Pemerintah AS.
Dengan berbagai sentimen ini, Phillip Sekuritas Indonesia merekomendasikan sejumlah saham yang berpotensi menguat secara teknikal.
PMMP
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 394
Target Price 1 : 420
Target Price 2 : 436
Stop Loss : 368
BMRI
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 8050
Target Price 1 : 8800
Target Price 2 : 9175
Stop Loss : 7300
CEKA
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 2420-2430
Target Price 1 : 2660
Target Price 2 : 2810
Stop Loss : 2170