Kemenkes: Seorang Warga Jawa Tengah Suspek Cacar Monyet, Bukan PPLN

Pasien suspek cacar monyet sedang menjalani perawatan di rumah sakit swasta.

Pixabay
Virus monkeypox penyebab cacar monyet (Ilustrasi). Kemenkes mengonfirmasi ada satu orang warga yang menjadi suspek cacar monyet di Jawa Tengah.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengonfirmasi bahwa ada seorang warga di Jawa Tengah yang dikategorikan sebagai suspek cacar monyet. Saat ini, pasien yang diduga terinfeksi virus monkeypox itu sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta.

"Seorang laki-laki usia 55 tahun dan bukan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), suspek monkeypox, dan saat ini dirawat isolasi di rumah sakit swasta untuk perawatan dan untuk pemeriksaan lanjut untuk memastikan cacar monyet atau bukan," ujar Juru Bicara Kemenkes, Mohamamad Syahril, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (3/8/2022).

Syahril menjelaskan, pasien tersebut akan menjalani tes usap polymerase chain reaction (PCR) guna memastikan cacar monyet atau bukan. Sebab, bisa saja itu hanya cacar biasa atau penyakit lain, bukan monkeypox.

Baca Juga


"Tunggu saja, ya," kata Syahril.

Pasien suspek cacar monyet tersebut kini masih dalam pengecekan oleh Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah terkait perawatannya. Sampai saat ini, belum terdapat kasus konfirmasi cacar monyet di Indonesia.

Sebagai bentuk kewaspadaan, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) telah membentuk Satuan Tugas Monkeypox guna merespons ancaman kesehatan global tersebut. Dalam rekomendasinya, PB IDI meminta pemerintah mempeluas dan memperketat skrining pada pintu masuk pelabuhan, bandara, dan Pos Lintas Batas Darat Negara (PLBDN) dengan melakukan pengawasan terhadap pelaku perjalanan melalui pengamatan suhu serta pengamatan tanda dan gejala.

"Pada pelaku pejalanan dengan kondisi demam, sebaiknya dilakukan pemeriksaan langsung oleh dokter yang bertugas pada pelabuhan, bandara, ataupun PLBDN tersebut," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Dr M Adib Khumaidi SpOT di Jakarta, Selasa (2/8/2022).

PB IDI juga meminta pemerintah meningkatkan kemampuan laboratorium jejaring dalam diagnostik molekular spesimen pasien yang dicurigai menderita monkeypox sesuai rekomendasi WHO. Tak hanya itu, pemerintah juga diminta meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait epidemi, gejala, cara penularan, dan langkah pencegahan pribadi dan masyarakat.

"Pemerintah harus meningkatkan kemampuan dalam identifikasi kontak erat pada pasien suspek dan probable monkeypox dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat mengenai situasi monkeypox secara berkala dan transparan untuk mencegah terjadinya kepanikan akibat kesimpangsiuran berita," kata Adib.

Monkeypox alias cacar monyet adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis) dengan dua moda transmisi, yakni transmisi hewan ke manusia dan transmisi manusia ke manusia. Transmisi virus monkeypox dari hewan ke menusia dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi atau melalui gigitan.

 

Asal usul cacar monyet. - (Republika)

 

Selain itu, kontak dengan daging mentah atau daging setengah matang dari binatang liar juga disebutkan dapat menyebabkan penularan virus monkeypox. Transmisi manusia ke manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit pasien yang terinfeksi monkeypox, kontak tidak langsung dengan media yang terkontaminasi, seperti baju, kain, seprai dari pasien yang terinfeksi, dan kontak dengan droplet atau sekret pernapasan dari pasien cacar monyet.

Laporan kasus menyebutkan adanya transmisi vertikal dari ibu hamil yang terinfeksi monkeypox pada janin. Monkeypox pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di Denmark, ketika terdapat dua kasus seperti cacar muncul pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian, sehingga cacar ini dinamakan ‘monkeypox’.

Penyakit ini mengenai manusia pertama kali diidentifikasi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo dan menyebar secara sporadis di daerah Afrika Tengah dan Afrika Barat. Wabah monkeypox pernah dilaporkan pada negara non-endemis sebelumnya pada tahun 2003, di mana didapatkan kasus monkeypox pertama di luar Afrika, yakni di Amerika Serikat, yang menyebabkan lebih dari 70 kasus.

Pada tahun 2017, Nigeria mengalami wabah dengan perkiraan jumlah kasus yang terkonfirmasi sekitar 40 kasus. Pada awal Mei 2022, WHO mendapatkan laporan kasus monkeypox yang terjadi di negara non-endemis, terutama di Eropa dan Amerika Serikat.

WHO telah menetapkan status darurat global untuk cacar monyet pada Juli 2022. Hingga 29 Juli 2022, telah terdapat 76 negara yang melaporkan kejadian monkeypox di seluruh dunia, dengan total kasus konfirmasi monkeypox 22.485 kasus di seluruh dunia, di mana 22.141 kasus terjadi di negara non-endemis.

Amerika Serikat mencatat angka kasus monkeypox tertinggi, yakni sebesar 4,906 kasus. Di ASEAN, hingga akhir Juli 2022, Singapura telah melaporkan 11 kasus konfirmasi, Thailand melaporkan 2 kasus konfirmasi, dan Filipina melaporkan satu kasus konfirmasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler