Bupati Sleman Imbau Warga Sabar dan tak Main Hakim Sendiri
Ia mengimbau seluruh suporter sabar menunggu hasil penyelidikan.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Purnomo, melayat ke rumah duka seorang suporter PSS, Tri Fajar Firmansyah, yang meninggal usai menjadi korban kerusuhan suporter 25 Juli 2022 lalu. Kustini menyampaikan keprihatinan atas peristiwa tersebut.
Apalagi, korban diduga justru tidak terlibat kerusuhan yang sebenarnya melibatkan suporter luar Sleman yang hendak menonton Persis Solo versus Dewa United. Tapi, suporter yang melintasi DIY itu malah membuat kerusuhan di beberapa titik.
Kustini mengaku prihatin, agenda olahraga malah mengakibatkan kejadian-kejadian yang menimbulkan korban jiwa seperti ini. Padahal, ia meyakini, sepak bola itu ada salah satunya untuk membangun persatuan, bukan malah saling menghancurkan.
Maka dari itu, Kustini menegaskan, seluruh suporter adalah saudara, terlepas adanya perbedaan klub yang didukung. Ia berharap, tidak ada kejadian serupa pada masa mendatang, meminta seluruh pihak bersikap dewasa dan tidak mudah terprovokasi.
"Jangan ada korban lagi, saya minta ini yang terakhir, jangan ada lagi. Kita semua adalah saudara yang seharusnya saling mendukung dan menyayangi, bukan memusuhi," kata Kustini, Rabu (3/8/2022).
Terkait penanganan hukum atas kejadian tersebut, Kustini menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas perkara itu. Karenanya, ia mengimbau seluruh suporter sabar menunggu hasil penyelidikan.
Selain mempercayakan kepada kepolisian, ia mengajak suporter tidak melakukan tindakan anarkis. Kustini meyakini, kepolisian akan transparan menyelesaikan kasus pengeroyokan yang menimpa Tri Fajar Firmansyah tersebut sampai tuntas.
"Saya harap semua bersabar, jangan ada tindakan sweeping atau lain sebagainya yang main hakim sendiri," ujar Kustini.
Fajar yang meninggal pada Selasa (2/8/2022) malam dimakamkan pada Rabu (3/8) siang. Bersama ratusan pelayat, rangkaian bunga duka cita yang memenuhi jalan-jalan menuju rumah duka turut mengiringi kepergian Fajar ke peristirahatan terakhir.
Ucapan duka cita turut disampaikan klub-klub sepak bola di DIY seperti PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta. Disampaikan pula oleh komunitas-komunitas suporter di DIY seperti Brigata Curva Sud, Slemania, The Mataram Independent, serta Brajamusti.