Wakil Presiden Paraguay Mundur di Tengah Tuduhan Korupsi
Hugo Velazquez mengumumkan pengunduran dirinya menjelang pemilihan presiden 2023
REPUBLIKA.CO.ID., LONDON -- Wakil Presiden Paraguay Hugo Velazquez pada Jumat (12/8/2022) mengumumkan mengundurkan diri menyusul tuduhan korupsi yang dibuat oleh AS.
Velazquez berharap bisa mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun depan untuk Partai Colorado yang berkuasa.
"Keputusan mundur untuk menghindari pengaruhnya terhadap Presiden Republik (Mario Abdo Benítez) atau Partai Colorado," kata Velazquez kepada stasiun radio lokal.
"Saya akan pensiun dari politik. Itu tahap terakhir dalam karier saya," tambahnya.
Duta Besar AS untuk Paraguay Marc Ostfield mengatakan pada konferensi pers, Jumat Velazquez dimasukkan dalam daftar korupsi karena diduga menawarkan suap kepada pejabat publik dan melakukan campur tangan dalam proses publik.
Dia membantah tuduhan itu, bersikeras dia tidak bersalah dan tidak tahu apa yang dibicarakan Ostfield.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan negaranya melarang Velazquez menyusul dugaan "keterlibatannya dalam korupsi yang signifikan, termasuk penyuapan pejabat publik dan campur tangan dalam proses publik."
Beberapa anggota keluarga Velazquez juga menerima sanksi, serta Juan Carlos Duarte, penasihat hukum perusahaan yang mengoperasikan Bendungan Yacyreta.
Blinken mengatakan sanksi terhadap Duarte adalah karena diduga menawarkan suap kepada "pejabat publik Paraguay untuk menghalangi penyelidikan yang mengancam wakil presiden dan kepentingan keuangannya."
Blinken menulis di Twitter "hari ini @StateDept menunjuk Wakil Presiden Paraguay Hugo Velazquez dan rekan Juan Carlos Duarte tidak memenuhi syarat masuk ke AS karena terlibat korupsi yang signifikan. Kami berkomitmen mendukung demokrasi dan mempromosikan akuntabilitas bagi pejabat yang korup."
Velazquez berjanji mengundurkan diri pekan depan guna membela diri dari tuduhan tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika